AndaMencari Ahli Instalasi Gas Medis Rumah Sakit? Hubungi Contact Person Kami 0812 1393 5332.Kami Siap Membantu Memenuhi Kebutuhan Gas Medis Anda. PT. Medika Permana Cipta Merupakan Perusahaan Yang Bergerak di Bidang Kontraktor dan Supplier Perlengkapan Instalasi Gas Medis Yang Melayani Seluruh Wilayah Indonesia.
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1. PENDAHULUAN Instalasi Gas Medis Menurut Kepmenkes No. 1439 / MENKES / SK / XI / 2002 tentang Penggunaan Gas Medis Pada Sarana Pelayanan Kesehatan, pemantauan dan analisis gas adalah bagian penting pada banyak bidang [1]. Gas Medik adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk pelayanan medis pada fasilitas pelayanan kesehatan. Penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik pada fasilitas pelayanan kesehatan di ruang operasi, ruang intensif, dan ruang gawat darurat harus dilakukan melalui penyaluran pada Sistem Instalasi Gas Medik dan Vakum Medik. Instalasi Gas Medis selanjutnya disingkat IGM adalah seperangkat sentral gas medis, instalasi pipa gas medis sampai kamar rawat inap/bangsal outlet [2]. Sistem sederhana saat pengiriman gas harus terkontrol dengan baik [3]. Jenis instalasi gas medis yang biasa dipasang untuk keperluan rumah sakit diantaranya ada Oxygen O2, Nitrous Oxide N2O, Medical Compressed Air Breathing Air, dan Vacum Suction, terdapat 2 bagian instalasi gas medis ada di sentral gas dan di bagian ruangan tertentu yang telah ditentukan seperti NICU, ICCU, PICU. Salah satu syarat instalasi gas medis adalah adanya suatu sistem untuk monitoring tekanan instalasi gas medis, dan itu memerlukan monitoring/alarm penanda khusus saat terjadinya masalah dalam instalasi gas medis. Ada 2 jenis sistem alarm pada gas medis yaitu master alarm sentral dan local area alarm, master alarm digunakan untuk monitoring semua masalah di sentral gas medis kemudian local area alarm untuk memonitoring semua masalah di area tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya [4]. Rancangan pengendali valve untuk mengatur membuka dan menutup set point [5] tentunya harus sudah terkalibrasi secara rutin karena memungkinkan dapat berubah sewaktu-waktu. Alamat Web Artikel mt/article/view/5930 DOI Data Artikel Diterima 19 Okt 2019 Direview 21 Okt 2019 Direvisi 24 Okt 2019 Disetujui 31 Okt 2019 Korespondensi nurhudhawijaya Faktor pendukung dalam kesehatan pasien di Rumah Sakit diantaranya gas medis, gas harus bersih dan memiliki kemurnian tinggi dan tekanan yang stabil. Selama ini Rumah Sakit masih menggunakan regulator gas medis konvensional, dimana kran regulator tersebut pada saat dibuka, akan langsung menunjukkan ukuran tekanan gas yang ada dalam isi tabung tersebut namun belum terkandung informasi low and high pressure sehingga perawat masih menggunakan ilmu prakiraan untuk menentukan bahwa gas tersebut sudah habis atau melemahnya tekanan gas. Dengan kondisi tersebut, maka dirancang sebuah alat monitoring tekanan instalasi gas medis digital yang berfungsi melakukan pemantauan gas medis yang dapat menunjukkan informasi indikator low and high pressure yang tertampil pada layar LCD dengan penanda suara buzzer. Alat ini bekerja dengan cara memantau tekanan pada tabung gas medis yang memanfaatkan sensor tekanan MPX5700 yang dikendalikan oleh sistem mikrokontroler ATMega 8. Dengan alat monitoring tekanan gas medis digital ini dilakukan pengujian dengan tekanan 300 kPa dan didapatkan rata-rata 286,6 dengan simpangan 13,4 dan error 4,46 %, dengan tekanan 400 kPa didapatkan rata-rata 396,75 dengan simpangan 3,25 dan error 0,81 %, dengan tekanan 500 kPa didapatkan rata-rata 491,95 dengan simpangan 8,05 dan error 1,61 %, dengan tekanan 550 kPa didapatkan rata-rata 539,75 dengan simpangan 10,25 dan error 1,86 %. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, alat tekanan gas medis dapat digunakan untuk tekanan 0 sampai 550 kPa, artinya alat dapat bekerja dengan baik. Kata Kunci Monitoring, MPX5700, ATMega8, Gas Medis Monitoring Tekanan Gas Medis pada Instalasi Gas Medis Rumah Sakit Nur Hudha Wijaya*1, Bambang Untara2, Intivada Khoirunnisa3 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia Wijaya, Untara, Khoirunnisa Monitoring Tekanan Gas Medis Medika Teknika Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, Vol 01 No. 1, Oktober 2019 20 Pada umumnya Rumah Sakit masih menggunakan regulator gas medis sebagai penanda isi gas dalam tabung tersebut bahwa gas tersebut masih ada, sehingga tidak diketahui secara akurat mengenai informasi low and high pressure pada gas medis, informasi tersebut adalah syarat tekanan kestabilan pada gas medis, jika terjadi penurunan atau kenaikan tekanan gas tanpa diketahui maka dapat membahayakan pasien. Sebelumnya telah dilakukan Penelitian tentang karakteristik detektor oksigen berupa pelet dengan bahan utama TiO2 didoping oleh CuO [6]. Akuisisi data eksperimen telah dilakukan menggunakan oksida timah karena dianggap sangat sensitif [7]. Permasalahan di lapangan adalah pemakaian regulator yang belum dapat memfasilitasi dengan kelengkapan teknologi, sehingga menyebabkan tertundanya informasi pengiriman sinyal kepada tenaga medis yang seharusnya tertangani dengan cepat. Dengan kondisi tersebut akan mengakibatkan terganggunya kinerja dalam setiap instalasi gas medis di Rumah Sakit. Oleh karena itu dilihat dari permasalahahan tersebut, maka diperlukan alat yang dapat memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam hal ini alat monitoring tekanan gas medis. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat penulis akan membuat suatu sistem monitoring tekanan instalasi gas medis dalam bentuk digital dan dilengkapi alarm indikator low and high presure, sistem ini juga akan sangat membantu user dalam permasalahan instalasi gas medis. 2. METODE PENELITIAN Pada perancangan perangkat keras Alat Monitoring gas ini terdapat Power Supply, Minimum sistem dan sensor MPX5700. Sensor MPX5700 ini membaca tekanan dari 0-700kPa dan pada perancangan alat ini penulis menambahkan buzzer untuk indikator low and high pressure, buzzer low pressure akan berbunyi ketika tekanan di bawah 400 kPa dan buzzer high akan berbunyi ketika tekanan diatas 500 kPa. Gambar 1 Blok Diagram Tekanan dari tabung akan dibaca oleh Sensor MPX 5700 yang akan mengubah nilai tekanan yang diberikan oleh instalasi gas medis menjadi satuan listrik. Output sensor ini langsung dimasukkan ke bagian ADC analog to digital converter mikrokontroler ATMega 8 dikarenakan output dari sensor sudah berkisar dari 0,2 VDC sampai 4,78 VDC sehingga tidak membutuhkan penguatan. Pembacaan nilai ADC yang merupakan pengubah sinyal analog ke sinyal digital inilah yang menjadi acuan untuk tampilan pada LCD, dan LCD akan menampilkan monitoring Oxygen O2, Nitrous Oxide N2O, Medical Compressed Air Breathing Air. Kemudian alarm berupa LED indikator serta buzzer juga menjadi acuan terjadinya low pressure and high presurre. Dalam minimum sistem pemrograman ATMega 8 menggunakan bahasa C, program ini mengatur semua kinerja dari seluruh blok pada Gambar 1. Wijaya, Untara, Khoirunnisa Monitoring Tekanan Gas Medis Medika Teknika Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, Vol 01 No. 1, Oktober 2019 21 Gambar 2 Diagram Alir Berdasarkan Gambar 2 dapat dijelaskan alur kerja alat sebagai berikut. Ketika alat dihidupkan, sistem melakukan inisialisasi dan pertama kali LCD akan menampilkan nama alat. Setelah selesai inisialisasi awal tekan tombol “ON” untuk menjalankan alat. Ketika tombol “ON” ditekan maka sensor MPX 5700 akan berkerja dan membaca tekanan. Minimum sistem akan membaca tekanan ketika tekanan kurang dari 400 kPa maka buzzer akan berbunyi dan menunjukan data pada tampilan LCD. Ketika tekanan ketika tekanan diatas 400 kPa maka sistem akan berjalan normal. Sistem kembali membaca tekanan ketika tekanan diatas 500 kPa maka buzzer akan berbunyi dan menunjukkan data pada tampilan LCD. Ketika tekanan dibawah 500 kPa maka sistem akan berjalan normal. Sistem akan melakukan proses yang sama seperti yang diatas mulai dari membaca tekanan ketika tekanan 500 kPa alarm akan berbunyi dan selebihnya sistem akan selalu memantau tekanan dan menampilkannya pada LCD. Karakteristik Sensor Sensor MPX 5700 merupakan sensor tekanan yang dapat mengukur tekanan maksimum 700 kPa. Terdapat 3 macam tipe pengukuran yang bisa dilakukan oleh sensor ini yaitu type gauge, differentials, dan absolute. Ada beberapa macam sensor MPX5700. Gambar 3 Jenis - jenis sensor MPX 5700[8]. Sensor MPX5700 yang merupakan suatu sensor tekanan yang bekerja atau dapat mengukur hingga tekanan maksimum yaitu 700 kPa. Sensor ini bekerja dengan tegangan input 5 volt DC, dan tegangan output yang masih berupa tegangan analog sebesar 0,2 sampai 4,7 volt DC dengan tingkat sensitivas yaitu 6,4 mV/kPa [8]. Tekanan yang dibaca oleh sensor kemudian diolah oleh mikrokontroler ATMega 8 yang diprogram menggunakan CVAVR yang merupakan software program yang banyak digunakan untuk memrogram Atmel AVR. Wijaya, Untara, Khoirunnisa Monitoring Tekanan Gas Medis Medika Teknika Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, Vol 01 No. 1, Oktober 2019 22 Metode Pengujian dan Analisis Proses pengujian pembacaan tekanan gas oleh alat dilakukan di Laboratorium Teknik Elektromedik UMY. Pengujian pembacaan tekanan dilakukan pada beberapa titik tekanan diantaranya pada tekanan 300 kPa, 400 kPa, 500 kPa, dan 550 kPa. Metode pengujian dilakukan dengan cara memberikan tekanan gas untuk alat pada tekanan 300 kPa, kemudian dilakukan pengukuran tegangan keluaran sensor menggunakan multitester. Hasil pembacaan multitester dibandingkan dengan datasheet sensor. Perbandingan tersebut digunakan sebagai data untuk mengetahui kebenaran pembacaan tekanan oleh alat. Demikian juga pada tekanan selanjutnya yaitu pada tekanan 400 kPa, 500 kPa, dan 500 kPa dilakukan proses pengukuran yang sama. Masing – masing titik tekanan dilakukan pengukuran sebanyak 20 kali. Metode analisis pada penelitian adalah dengan menggunakan teknik analisis perhitungan rata-rata, simpangan dan nilai error. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian kinerja alat dilakukan di Lab. Elektromedik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Karena kekurangan sumber daya maka pengujian dilakukan menggunakan kompresor dan data diambil berdasarkan tegangan kerja sensor yang didapatkan dari datasheet pabrik sensor yang digunakan. Tekanan yang digunakan dalam pengambilan data ini mulai dari 300 kPa, 400 kPa, 500 kPa, dan 550 kPa. Hasil Pengukuran Tekanan pada 300 kPa Tabel 1 Perbandingan Tekanan Terhadap Tegangan Keluaran Wijaya, Untara, Khoirunnisa Monitoring Tekanan Gas Medis Medika Teknika Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, Vol 01 No. 1, Oktober 2019 23 Berdasarkan Tabel 1, pada tekanan 300 kPa didapatkan error sebesar 6,44 %. Nilai error tersebut masih berada dibawah ambang batas error yang diijinkan yakni 10 %. Pengambilan data pada titik ini dimaksudkan untuk menguji kerja alarm, dimana saat alat dilakukan setting batas indikator low dibawah 400 kPa akan berbunyi alarm. Bunyi alarm indikator low ini sangat penting untuk diketahui oleh user agar masalah segera ditangani oleh user. Gambar 4 Grafik Tegangan Alat Dan Datasheet Hasil Pengukuran Tegangan Pada Tekanan 500 kPa Tabel 2 Perbandingan Tekanan Terhadap Tegangan Keluaran Wijaya, Untara, Khoirunnisa Monitoring Tekanan Gas Medis Medika Teknika Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, Vol 01 No. 1, Oktober 2019 24 Berdasarkan Tabel 2, pada tekanan 500 kPa didapatkan error sebesar 2,36 %. Nilai error tersebut masih berada dibawah ambang batas error yang diijinkan yakni 10 %. Pengambilan data pada titik ini didasarkan untuk mengetahui apakah modul membaca tekanan dengan benar dan tidak memiliki error > 10%. Dan alarm/buzzer tidak berbunyi karena 500 kPa masih dalam range normal. Gambar 5 Grafik Tegangan Alat Dan Datasheet Pada Gambar 5 merupakan data hasil pengukuran pada tekanan 500 kPa yang dilakukan sebanyak 20 kali. Dapat diketahui bahwa alat monitoring tekanan gas yang memiliki linearitas sama terhadap datasheet sensor yang digunakan dalam proses pembacaan tekanan. 4. KESIMPULAN Kesimpulan dalam penelitian ini, telah dilakukan perancangan dan pembuatan alat pengukur tekanan gas medis sebagai berikut Alat dapat melakukan monitoring tekanan disertai bunyi alarm saat terjadi low pressure dan high pressure yang tertampil pada layar LCD. Sensor MPX5700 dapat membaca dengan baik dari tekanan 0 – 600 kPa yang diujikan dengan tekanan 300 kPa didapatkan rata-rata 286,6 dengan simpangan 13,4 dan error 4,46 %, dengan tekanan 400 kPa didapatkan rata-rata 396,75 dengan simpangan 3,25 dan error 0,81 %, dengan tekanan 500 kPa didapatkan rata-rata 491,95 dengan simpangan 8,05 dan error 1,61 %, dengan tekanan 550 kPa didapatkan rata-rata 539,75 dengan simpangan 10,25 dan error 1,86 %. Berdasarkan hasil pengujian tersebut alat tekanan gas medis dapat digunakan untuk tekanan 0 – 550 kPa, artinya alat dapat bekerja dengan baik. Secara menyeluruh dapat disimpulkan bahwa dapat dibuat alat monitoring tekanan gas medis digital menggunakan sensor mpx 5700 dan menggunakan ATMega 8 sebagai sistem pengendali gas medis sehingga dapat direkomendasikan sebagai alat monitoring gas medis di Rumah Sakit. DAFTAR PUSTAKA [1] D. R. Wijaya, R. Sarno, and E. Zulaika, “Gas concentration analysis of resistive gas sensor array,” 2016 Int. Symp. Electron. Smart Devices, ISESD 2016, pp. 337–342, 2017. [2] P. M. K. R. I. N. 4 T. 2016, “Penggunaan Gas Medik Dan Vakum Medik Pada Fasilitas,” 2016. [3] S. W. Su, L. Wang, B. G. Celler, and A. V Savkin, “Hammerstein Model,” vol. 55, no. 5, pp. 3427–3430, 2006. [4] D. A. N. V. Medik, “Sistem Instalasi Gas Medik,” pp. 1–73, 2012. [5] B. Latif, Zaini Wahjudi, Arif Sudarmanta, “Rancang Bangun Sistem Pengukuran Pada Alat Kalibrasi Sensor Gas Oksigen O 2 ,” vol. 1, no. 2, 2014. [6] P. Ramli and Elvaswer, “DETEKTOR GAS OKSIGEN DARI BAHAN SEMIKONDUKTOR TiO2 DOPING CuO,” Univ. Andalas, vol. 8, no. 1, pp. 28–37, 1979. [7] S. Madrolle, P. Grangeat, and C. Jutten, “Dual-temperature mode for quantitative analysis of gas mixtures with MOX sensor,” ISOEN 2017 - ISOCS/IEEE Int. Symp. Olfaction Electron. Nose, Proc., no. 2, pp. 2–4, 2017. [8] F. Semiconductor, “Freescale Semiconductor Integrated Silicon Pressure Sensor On-Chip Signal Conditioned , Temperature Compensated and Calibrated,” 2012. ... The ICU Intensive Care Unit room is used to treat patients with critical conditions or have severe disease rates. Of course, patients treated in this room take a long time to treat until the patient's body condition increase [1] [2]. Patients treated in this room are immobility patients who have limited energy to do any activities as with the healthy patient [3] [4]. ...... So that more patients lying in bed causing a portion of his body suffered a wound known in the medical term named decubitus [3]. Pressure ulcers also known as decubitus are sores that appear due to pressure mainly on the protruding bones due to lying in bed for a long time [5] [2]. ...... clinical practice guide to prevent the decubitus; the first step is to minimalize pressure with a mattress or a special bed mattress. Prevention of pressure sores should focus more on efforts to prevent excessive and continuous pressure[10][11][8][2] ...Alan Rifky Wicaksana Wisnu KartikaHeri PurwokoThe decubitus, also known as pressure ulcer, is a wound that occurs due to pressure mainly on the protruding bones due to the patient is lying in bed on long time. This research purpose is to help prevent decubitus sores for immobility patients who are more bedridden during treatment at the hospital. This research module is a special mattress with an automatic pump which is equipped with an air pressure monitoring system on the mattress. The MPX5700 sensor measures mattress pressure. On the module testing, it can be observing that the largest error value on the low setting value measurement that is % while the smallest error value on high setting measurement that is %. Based on the results of tests and supported by the research, it can be concluded that the decubitus pump module can run well because it is still at the error tolerance threshold at ± 5 %.... Obat merupakan salah satu aspek penting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan [4]. Obat termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, kontrasepsi, dan peningkatan kesehatan untuk manusia [5] [6]. Obat memiliki berbagai macam jenis ...Riska Riandani Wisnu KartikaKuat SupriyadiDalam pengujian tablet memebutuhkan beberapa tahapan untuk memenuhi kriteria tablet yang standart, antara lain 1 uji keseragaman sediaan; 2 uji keseragaman ukuran; 3 uji kerenggasan; 4 uji kekerasan; 5 penetapan kadar; 6 uji waktu hancur. Desintegration tester adalah alat laboratorium farmasi yang digunakan untuk menguji waktu hancur pada tablet. Tablet memenuhi standar jika tablet mampu hancur dalam suhu tubuh manusia yaitu 37º C dengan waktu kurang dari 15 menit. Dengan menggunakan metode penelitian mencelupkan obat ke dalam air dengan waktu kurang lebih ±20 kali dalam satu menit. Menggunakan waktu 15 menit untuk sekali percobaan dengan menggunakan tiga obat yang sama pada satu percobaan. Setelah proses selesai user menekan tombol saklar untu proses pembuangan air. Menggunakan sampel obat paracetamol dan CTM yang di larutkan menggunakan alat desintegration tester. Berdasarkan hasil akhir acuan diatas maka penulis membuat rancangan desintegration tester yang sistem bekerja secara otomatis. Pada alat ini terdapat hasil berupa kelarutan obat pada chamber dengan hasil yang dijadikan patokan adalah waktu hancur obat tersebut.... Blynk adalah aplikasi baru yang memungkinkan dengan cepat membangun interface pengendalian dan pemantauan pada proyek hardware sederhana melalui smartphone [7] yang dapat diunduh secara gratis [9][10] [11]. Aplikasi ini dapat digunakan untuk interface pemantauan suhu, kelembaban dan tekanan udara pada suatu ruangan [12]. Dengan memanfaatkan teknologi jaringan internet membuat proyek pemantauan dapat digunakan lebih efisien. ...Muhammad Sulthon Nashir Wisnu KartikaSusilo Ari WibowoSaat ini dunia sedang mengalami sebuah perubahan besar terkait dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Salah satu yang menjadi tolak ukur kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan adalah penemuan dan penciptaan alat-alat medis yang berkembang sedemikian pesat baik yang berhubungan dengan elektronik, mekanik maupun gabungan dari keduanya. Pada umumnya alat untuk memantau baik suhu ruangan, kelembaban dan tekanan ruangan dilakukan di ruangan yang akan dipantau. Oleh sebab itu untuk mempermudah dalam melakukan pemantauan pada ruangan operasi maka dirancang sebuah alat pemantauan suhu, kelembaban dan tekanan udara terpusat pada ruang operasi menggunakan aplikasi Blynk. Perancangan alat ini menggunakan beberapa komponen inti yaitu sensor DHT11, sensor BMP280 dan NodeMCU ESP8266, ESP-01 serta Arduino Mega yang akan terhubung dengan wifi. Hasil pengukuran dari tiap-tiap sensor ditampilkan ke sebuah aplikasi smartphone. Aplikasi yang telah diprogramkan dan aplikasi tersebut dapat dibuka menggunakan aplikasi. Aplikasi Blynk yang telah tersedia di Smartphone, serta dapat ditampilkan pada layar LCD.... Untuk itu sesuai dengan pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini, turut memacu perkembangan teknologi di bidang kesehatan yang efektif dan efesien [1]- [2]. Salah satu peralatan kesehatan tersebut yang digunakan dibagian physiotherapy yaitu Cranial Electrotherapy Stimulation yang biasanya terdapat pada Rumah Sakit yang memberikan pelayanan di bagian neurology dan physikiatri [3]. ...Firman FirjatullahMuhammad IrfanCranial Electrotherapy Stimulator merupakan alat kedokteran yang berfungsi untuk terapi. Alat ini bekerja dengan cara memberikan arus listrik melalui kepala pasien untuk mengobati insomnia, depresi dan ansietas anxiety melalui elektroda yang dipasang pada daun telinga earlobes dengan menggunakan arus listrik yang sangat rendah. Adanya sifat arus kelistrikan pada tubuh manusia memungkinkan kita dapat memberikan rangsangan ke dalam tubuh manusia secara langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan Prototype Cranial Electrotherapy Stimulation yang diharapkan dapat mengatasi penyakit depresi, insomnia dan ansietas. Prototipe Cranial Electrotherapy Stimulation menggunakan elektroda earclip sebagai media output terapi dan OLED 96 inch sebagai display timer dan menu. Rangkaian utama Prototipe Cranial Electrotherapy Stimulation terdiri dari rangkaian minimum sistem ATMega328P, rangkaian pembangkit frekuensi, dan rangkaian battery level. Pada pengujian frekuensi output didapatkan hasil rata-rata nilai frekuensi sebesar 0,5021 Hz dengan persentase error sebesar 0,42 %. Pada pengujian arus didapatkan range rata-rata sebesar 68,15 µA-744,9 µA dengan rata-rata arus titik default sebesar 100,2 µA. Pada pengujian lain seperti pengujian spesifikasi gelombang dan kepresisian timer diketahui jenis gelombang berupa gelombang kotak dengan tinggi gelombang 9 Vp dan durasi positif 400 ms - 500 ms, timer pada alat pun sangat presisi karena tidak memiliki nilai error lebih dari 1 detik.... Hemodialisa atau cuci darah adalah suatu proses yang bertujuan untuk membuang zat beracun dan tidak dibutuhkan oleh tubuh melalui proses difusi dengan cara bergerak dari darah yang memiliki konsentrasi tinggi menuju cairan dialisat yang memiliki konsentrasi rendah [7]- [8]. Pada alat cuci darah atau hemodialisa terdapat sebuah komponen yang bernama dializer, dializer inilah yang berfungsi sebagai pengganti ginjal dalam melakukan tugasnya yaitu menyaring darah, pada dializer terdapat 2 kompartemen yaitu kompartemen darah yang terdapat dibagian dalam dan kompartemen cairan dialisat yang terdapat dibagian luar, serta sebuah membran semi permeable ditengahnya [9]- [10]. ...Muhammad Rizki DwiputraTri HarjonoGinjal merupakan organ penting di dalam tubuh manusia, ginjal berfungsi menyaring racun dan zat yang tidak berguna ditubuh untuk dibuang. Salah satu penyakit yang terjadi pada ginjal adalah gagal ginjal yaitu dimana ginjal sudah mulai kehilangan kemampuan untuk menyaring racun dan zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Penderita gagal ginjal melakukan hemodialisa atau cuci darah untuk keberlangsungan hidupnya. Pada alat hemodialisa terdapat sebuah tabung yang berfungsi sebagai ginjal buataan yaitu dializer, karena dializer dapat digunkan berkali – kali maka tidak jarang ditemukan dializer yang tidak dapat digunkan karena sudah bocor. Oleh karena itu penulis merancang alat pendeteksi kebocoran untuk dializer agar kelayakan sebuah dializer dapat diketahui sebelum proses hemodialisa berlangsung. Alat ini menggunakan tekanan negatif yang mana tekanan negatif tersebut dihasilkan oleh motor DC dan dibaca oleh sensor tekanan MPX5100DP yang outputnya diolah oleh Arduino Uno dan tertampil sebagai pembacaan pada LCD 16x2, jika terdapat penurunan tekanan lebih dari 25 mmHg pada pembacaan maka dializer dinyatakan mengalami kebocoran. Berdasarkan hasil pengujian alat maka alat dapat bekerja dengan baik karena hanya menyatakan dializer bocor apabila terjadi penurunan tekanan leih dari 25 mmHg, dan berdasarkan hasil pengujian sensor MPX5100DP didapat error sebesar 1,9%, hal ini menunjukan sensor bekerja dengan baik karena error masih dalam batas toleransi.... Arduino merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang saat ini telah banyak digunakan pada penelitian [3]. Penggunaan Arduino saat ini telah banyak digunakan pada pengembangan peralatan medis [4]. Obat merupakan salah satu aspek penting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan [5] [6]. ...Della Fitriana Nur Faizin Wisnu KartikaKuat SupriyadiDalam menentukan kualitas suatu tablet diperlukan 4 pengujian yaitu uji keseragaman ukuran, uji kekerasan, uji keregasan, uji waktu hancur desintegration tester dan penetapan kadar. Desintegration Tester adalah alat pengujian yang digunakan pada industri farmasi untuk mengetahui berapa lama waktu hancur obat. Proses uji waktu hancur tablet biasanya dilakukan secara manual dengan cara tablet dicelupkan kedalam air hangat selama beberapa waktu sesuai dengan bentuk tablet yang diuji, untuk pengujian seperti itu akan membutuhkan waktu dan tidak efisien. Dari acuan diatas maka penulis membuat perancangan desintegration tester dengan system kerja yaitu lengan penampang tablet digerakan dengan motor power window, dan tampilan suhu air didalam chamber yang dapat dipantau. Penelitian ini menggunakan sensor suhu ds18b20 dan dikendalikan oleh mikrokontroler ATMega328. Suhu 37ºC akan ditampilkan pada LCD karakter 2x16 dalam proses berjalannya uji waktu hancur obat. Lengan penampang obat akan digerakan oleh motor power window. Hasil pengukuran suhu diperoleh nilai error sebesar 0,013% dan nilai error motor power window sebesar 0,39%.... Sistem monitoring sangat penting karena dapat membantu mengetahui kinerja suatu alat [4]. Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya untuk memonitor kondisi Cairan Infus [5], suhu tubuh [6], Gas Medis [7], Tegangan Baterai [8] [9], dan Bahan bakar [10]. Berdasarkan hal tersebut belum ada penelitian terkait monitoring gas CFC pada sistem AC, oleh karena itu penelitian ini mengusulkan tentang sistem monitoring tekanan gas CFC pada sistem AC. ...Hernawan Rofi KurniantoWahyu Sapto AjiPermasalahan yang muncul pada sistem Air Conditioner AC adalah pengguna tidak mengetahui kondisi gas Chloro Fluro Carbon CFC. Oleh karena itu penelitian ini mengusulkan tentang sistem monitoring gas CFC pada sistem Air Conditioner. Sistem monitoring sangat penting karena membantu mengetahui kinerja alat. Sistem monitoring ini menggunakan sensor MPX5700AP untuk membaca tekanan gas CFC dan Arduino sebagai sistem pengolahan data. Sistem monitoring juga dilengkapi dengan sistem alarm untuk memberi peringatan ke pengguna. Hasil olah data Arduino akan dimunculkan menjadi notifikasi pada LCD 16x2 sehingga pengguna dapat mengetahui kondisi gas CFC. Pengukuran tekanan gas CFC menggunakan perbandingan pengukuran antara sensor MPX5700AP dengan standar alat ukur gauge manifold. Berdasarkan pengujian sistem yang diusulkan mampu bekerja dengan baik. Sensor dapat mengukur perubahan tekanan, Arduino dapat mengolah data dan sistem ini mampu memunculkan angka pada layar LCD 16x2 sebagai notifikasi dan alarm akan berbunyi pada tekanan 49,95Psi. Prototipe hardware ini memiliki keakuratan pengukuran sebesar 99,12% dibandingkan dengan alat kalibrasi. Berdasarkan pengujian sistem dapat diterapkan untuk membantu pengguna memantau kondisi gas CFC pada Setio UtomoRancang bangun High Flow Nasal Cannula HNFC dengan parameter flow rate merupakan sebuah alat distribusi oksigen untuk dapat membantu pasien yang mengalami gangguan pada sistem pernapasan. Alat dengan parameter konsentrasi oksigen serta flow rate aliran udara yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan user. Prinsip kerja alat yang menggunakan sistem pecampuran oksigen pada chamber untuk mendapatkan konsentrasi oksigen yang dibutuhkan dalam terapi dan flow rate yang dapat diatur secara manual. Alat ini menggunakan sensor oksigen Figaro KE-25 untuk konsentrasi oksigen FiO2, FS300A untuk sensor flow rate serta sensor tekanan MPX 7500AP untuk mengukur tekanan yang ada pada chamber. Data yang dihasilkan dari sensor kemudian diolah oleh Minimum System Arduino ATMega 328p. Sedangkan pada pengaturan mekanik alat menggunakan driver MOSFET IRF520 untuk mengaktifkan valve pneumatic yang diperintah oleh Minimum System Arduino Nano kemudian untuk hasil yang diperoleh akan ditampilkan ke display LCD. Metode pengujian yang dilakukan yaitu dengan membandingkan hasil yang didapatkan oleh modul alat dengan alat pembanding fluke VT305 gas flow analyzer. Dari pengujian sebanyak 10 kali setiap mode setting baik konsentrasi oksigen dari 20%-100% serta flow rate dari 10L/Menit sampai 60L/Menit didapati hasil yang masih dalam batas toleransi yaitu ± 5%.Gas concentration analysis of resistive gas sensor arrayD R WijayaR SarnoE ZulaikaD. R. Wijaya, R. Sarno, and E. Zulaika, "Gas concentration analysis of resistive gas sensor array," 2016 Int. Symp. Electron. Smart Devices, ISESD 2016, pp. 337-342, Instalasi Gas MedikD A N V MedikD. A. N. V. Medik, "Sistem Instalasi Gas Medik," pp. 1-73, Bangun Sistem Pengukuran Pada Alat Kalibrasi Sensor Gas OksigenB LatifZaini WahjudiArif SudarmantaB. Latif, Zaini Wahjudi, Arif Sudarmanta, "Rancang Bangun Sistem Pengukuran Pada Alat Kalibrasi Sensor Gas Oksigen O 2 ," vol. 1, no. 2, Semiconductor Integrated Silicon Pressure Sensor On-Chip Signal Conditioned , Temperature Compensated and CalibratedF SemiconductorF. Semiconductor, "Freescale Semiconductor Integrated Silicon Pressure Sensor On-Chip Signal Conditioned, Temperature Compensated and Calibrated," W SuL WangB G CellerA SavkinS. W. Su, L. Wang, B. G. Celler, and A. V Savkin, "Hammerstein Model," vol. 55, no. 5, pp. 3427-3430, 2006.
Belibed head panel rumah sakit adelia di bed head panel rumah sakit dan instalasi gas medis. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. sepeda listrik masker onemed ac 1 2 pk
- Kelangkaan obat dan bahan medis habis pakai BMHP disebut menyebabkan Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Scholoo Keyen, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, nyaris lumpuh’ dalam melakukan pelayanan kesehatan sehingga menyebabkan beberapa pasien meninggal dunia. Seorang sumber BBC News Indonesia yang tidak mau disebutkan namanya menuturkan, beberapa pasien RSUD Scholoo Keyen meninggal dunia karena rumah sakit itu kehabisan oksigen, tidak memiliki bahan medis operasi seperti selang oksigen, spuit alat suntik sekali pakai, dan kehabisan obat-obat esensial lain yang dibutuhkan. “Padahal jika obat dan bahan medis tersedia nyawa mereka mungkin bisa diselamatkan,” kata sumber itu kepada BBC News Indonesia, Rabu 07/06.Baca juga Alasan Jaksa Tahan Eks Plt Kadis PUPR Keerom Papua yang Terjerat Korupsi Sumber itu juga mengatakan, kelangkaan telah menyebabkan beberapa pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang memakan waktu 5-6 jam perjalanan darat. Bahkan “ada seorang pasien saat dirujuk, ambulansnya tabrakan karena supirnya mabuk". Selain kelangkaan obat dan BMHP, sumber itu menyebut bahwa para pekerja kontrak di rumah sakit milik pemerintah daerah itu juga mengalami keterlambatan gaji yang membuat mereka terancam diusir dari rumah RSUD Scholoo Keyen, drg Alim Ihsan P, mengakui bahwa RS mengalami kelangkaan obat dan kekurangan BMHP yang menjadi dasar terpaksa’ merujuk pasien ke RS lain. Dia menyebut, hal itu disebabkan utang sebelumnya yang belum dibayar sehingga perusahaan farmasi mengunci’ pasokan obat dan BMHP untuk RSUD itu. Ihsan juga mengakui terjadinya keterlambatan pembayaran gaji pekerja kontrak di RSUD itu, dan mengatakan akan melakukan pembayaran jika pemda telah memberikan uang. Baca juga Pesan KSAD Dudung kepada Prajurit yang Akan ke Papua, Halau Senjata dan Narkoba Namun, Kabag Protokol Dan Komunikasi Pimpinan Setda Sorong Selatan Abraham Thesia membantah terjadi kekosongan obat dan BMHP di RSUD Scholoo Keyen. Menurutnya, Pemda telah mencairkan Rp3,5 miliar untuk pasokan obat yang akan bertahan hingga sekitar Maret 2024.
Klasifikasidan Perizinan Rumah Sakit, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 2.
Gas Medis di Rumah Sakit Penggunaaan Gas • Non Medis • Medis Gas medis yg sering digunakan di ruangn operasi • • • • Oxigen Nitrogen Dioksida Udara tekan N2 nitrogen Hypoxemia Versus Hypoxia • Hypoxemia—Low levels of oxygen in the blood. It is measured by PaO2 and fairly easy to assess. • Hypoxia—Low levels of oxygen to the tissues. It is more difficult to assess than hypoxemia due to compensatory mechanisms and several other factors. oxigen • O2 . 99,5% • Dikemas dlm tab baja tek sktr 150 kg/cm2 • Kapasitas tabung – – – – – – 200 ltr = 0,2 M3 500 ltr = 0,5 m3 1000 1500 ltr = 1,5 m3 6000 7000 Ruang yg Menggunakan oxigen di RS • • • • • • • UGD ICU/ ICCU Unit Bedah/ Sentral Bag Anastesi Bag Penyadaran/ Penyembuhan RR KB Perawatan anak Terapi oxigen lain • Penggunaan ozone masih kontroversial,tujuannnya untuk menigkatkan kadar oksigen dalam Hb, sekarang jarang dilakukan. • Ozone disimpan dalam tabung. Oxigen • Disimpan dlm btk gas tekan pd suhu ruang, atau didinginkan sbg cairan • Rs kecil disimpan dlm tabung • RS besar akan ekonomis jika mmpunyai sistim penyimpanan oxigen cair operasi>10 sehari Oxigen • • • • • Kebanyakan mesin anastesi dipsg 2 tab oxigen Seperti tab gas biasa,isi tgt tekanan TD -182,5 celcius Percikan listrik dapat mengubah oxigen jd ozone. Dapat memudahkan kebakaran walaupun oxigen sendiri tdk mudah terbakar Large Oxygen Supply System RsCr 220 10 oxigen • Penandaan Oxidator • Wadah silinder/ tangki 02 • Penyimpanan Pd tempat kering berventilasi baik, jauhkan dari bhn yg mudah terbakar,api, panas, minyak, oli Pewarnaan Tabung • Oxigen medis Putih • N2O ; Biru • Nitrogen abu” Bahaya Oxigen • Kebakaran bersifat oksidator, membantu proses pembakaran/memperbesar nyala api • Ledakan; Bisa menimbulkan ledakan/ pecahnya tabung silinder Pencegahan bahaya oxigen • Jauhkan dari minyak, oli, gemuk, api dan zat lain yang mudah terbakar • Jauhkan dari api atau smber panas lainnya Pencegahan/ solusi saat bahaya • Jika terjadi kebakaran semprotkan pemadam Api, dry chemical • Siram air pada silinder yang ada disekitarnya supaya dingin • Ket Tabung silinder oxigen bertekanan tinggi 150 atm dapat meledak/ pecah terkena panas yang tinggi Pemaparan inhalasi • Inhalasi Menyebabkan iritasi, pusing, jika menghirup oxigen murni dalam jumlah besar • Pencegahannya Hindari hirup O2 dlm jumlah besar dan pindahkan , atasi jika ada tabung bocor • P3K Bawa penderita ke tempat yang segar & istirahatkan, jika perlu bawa segera ke rumah sakit terdekat. Pemaparan Kulit • Kulit melepuh atau luka/ beku karena pengaruh dingin, jika terkena O2 cair • Pencegahan Pakai sarung tangan, sepatu pelindung dan hindari kontak kulit dgn oksigen cair • P3K ; Siram dengan air hangat 30-40 derjat C pd bagian kulit yang terbakar/ luka karenadingin, jika perlu bawa segera ke RS Pemaparan mata • Penglihatan kabur/ iritasi ke mata • Pencegahan pakai pelindung mata saat menangani O2 cair • P3K Bilas mata dengan air bersih sekitar 15 menit & jika perlu bawa ke RS Oksigen Hiperbarik • Digunakan pada kesehatan penyelaman dan untuk terapi dekompresi. • Untuk mengatasi penyakit Caison Udara di dalam pembuluh darah • Tetanus • Penyembuhan luka Pada Diabetes Penanganan Kebocoran/ tumpahan • Stop kebocoran jika bisa dilakukan tanpa resiko. • Jika tidak bisa diatasi, segera pindahkan ke tempat yang terbuka, dijaga & dijauhkan dari api/ sumber panas serta bahan mudah terbakar • Isolasi sekitar dan dilarang masuk orang yang tidak berkepentingan. • Pada saat menutup kebocoran O2 perhatikan arah angin, jangan menghadap arah angin Nitrogen Dioksida • Merupakan gas anastetik yang paling sering digunakan • Hampir selalu tersimpan dalam tabung besar bertekanan tinggi • Penyimpanan N2O cair dalam jumlah besar hanya ekonomis untuk institusi yang besar Nitrogen Dioksida • Dalam perdagangan tersedia dlm btk cair dikemas dlm tabung baja dgn tek 60 – 70 atm • Kapasitas tabung , 2, 5, 27, 30 kg Nitrogen Dioksida • Ruang pengguna di RS – ICU/ ICCU – Kamar Operasi – Ruang anastesi – Ruang endoskopi – Ruang bedah gigi Nitrogen Dioksida • Karena suhu kritisnya diatas suhu ruang 36,5 C, gas ini dapat tetap dalam bentuk cair tanpa didinginkan • Bila suhunya meningkat melebihi suhu kritis maka akan berubah bentuk jadi gas N2O • Penggunaan dianggap sebagai anastetik yg tidak toxic • Pada prakteknya diperlukan kosentrasi 70 % untuk membuat tidak sadar • Cara paling tepat untuk memastikan sisa N2O hanya dengan mengukur berat tabungnya karena berat kosong tabung sering tertera pada leher tabung ESO N2O • Kehilangan pendengaran paska operasi telinga tengah tdk diajurkan digunakan • Mendepresi sistim kardiovaskular jika digunakan tdk dgn O2 • Hipoksia • Teratogenik • Udem paru saat pembuatan nitrogen oksida jd nitrogen dioksida Penggunaan klinis CO2 • Untuk meningkatkan kedalaman anastesi dengan cepat • Pada induksi hipotermi,digunakan untuk meningkatkan vasodilatasi perifer, sehingga dapat menurunkan derjat asidosis metabolik • Diberikan selama anastesi untuk meningkatkan aliran darah ke otak pd pembedahan pasien yg mempunyai ateriosklerosis • Merangsang pernafasan pada akhir periode apneu Distribusi gas medis • Dari sumber sentral ke ruang operasi melalui jaringan pipa. • Pipa gas biasanya terbuat dari tembaga yang tidak ada sambungannnya. • Kontaminasi pipa oleh debu, minya ataupun air harus dicegah • Sisitim distribusi gas rumah sakit nampak di ruang operasi sebagai pipa-pipa. Distribusi gas medis • Peralatan di ruang operasi termasuk mesin anastesi berhubungan dengan sistim pipa melalui selang yang berbeda warna sebagai kode • Ujung pipa berhubungan dengan mesin anastesi melalui suatu sistim penghubung DISS Diameter Index Safety System yang tidak dapat ditukar untuk mencegah terjadinya salah pasang
5 Izin Operasional Rumah Sakit, yang selanjutnya disebut Izin Operasional adalah izin yang diberikan oleh pejabat yang berwenang sesuai kelas rumah sakit kepada penyelenggara/pengelola rumah sakit untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan di rumah sakit setelah memenuhi persyaratan dan standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri ini. 6.
Taukah anda ! bahwa instalasi gas medis adalah salah satu kebutuhan yang paling penting di rumah sakit kenapa?? karena gas medis salah satu yang paling dibutuhkan ketika pasien dalam keadaan darurat, kebutuhan udara dalam skala besar setiap saat di Gas Medis Merupakan Instalasi Kebutuhan Gas Untuk Keperluan Medis Di Berbagai Rumah Sakit, Klinik, Puskesmas Ataupun Tempat Pengobatan Lainnya. Instalasi Gas Medis Ini Telah Dikembangkan Untuk Mempermudah Kesulitan-Kesulitan Penggunaan Gas Medis Secara Konvensional. Gas Medis Yang Digunakan Di Rumah Sakit Adalah Hal Yang Sangat Penting Sebagai Pendukung Kehidupan Medical Gas For Live Support Yang Berpengaruh Langsung Dalam Hidup dalam melaksanakan proyek instalasi gas medis, standart yang kami gunakan sebagai panutan adalah Health Technical Memorandum HTM 2022, National Fire Protection Assosiation NPFA 99, Austalian Standart AS 2896 dan MENTERI KESEHATAN TENTANG PENGGUNAAN GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIK PADA FASILITAS PELAYANAN I KETENTUAN UMUMPasal 1Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud denganGas Medik adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk pelayanan medis pada fasilitas pelayananVakum Medik adalah alat dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk menghisap cairan tubuh pada pelayanan medis di fasilitas pelayananSistem Instalasi Gas Medik dan Vakum Medik adalah seperangkat sentral gas medik dan vakum medik, instalasi pipa, katup penutup dan alarm gas medik sampai ke titik outlet medik dan inletOksigen Konsentrator adalah mesin pemisah Oksigen diudara 21% dengan Nitrogen diudara 78 % dan gas lainnya 1 %. Keluaran mesin ini adalah Oksigen dengan konsentrasi minimal 90%.BAB IIJENIS GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIKPasal 2Gas Medik terdiri atas Gas Medik murni dan Gas MedikGas Medik murni sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputioxygen O2;dinitrogen oksida/nitrous oxide N2O;nitrogen N2;karbon dioksida CO2;helium He;argon Ar;udara tekan medik medical compressed air; danudara tekan alat instrument air.Gas Medik campuran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan campuran dari Gas MedikPasal 3Vakum Medik meliputi sebuah rakitan dari peralatan vakum secara sentral dan jaringan pemipaan untuk pemakaian penghisapan cairan tubuh pada pasien secara medik, bedah medik, dan buangan sisa gas sisa gas anestesi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan proses penangkapan dan penyaluran gas yang dibuang dari sirkit pernapasan pasien selama operasi normal gas anastesi atau peralatanPasal 4Gas Medik dan Vakum Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3 harus memenuhi persyaratan kualitas dan spesifikasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri IIIPENGGUNAAN GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIKPasal 5Penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik di fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan melaluiSistem Instalasi Gas Medik dan Vakum Medik;tabung Gas Medik;Oksigen Konsentrator portabel; dan/ataualat Vakum MedikDalam hal penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik pada fasilitas pelayanan kesehatan di ruang operasi, ruang intensif, dan ruang gawat darurat harus dilakukan melalui penyaluran pada Sistem Instalasi Gas Medik dan VakumPenggunaan Gas Medik dan Vakum Medik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 harus memenuhi persyaratan penggunaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan MenteriPasal 6Dalam penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik wajib dioperasikan oleh petugas fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki kompetensi di bidang Gas Medik dan Vakum Medik atau menunjuk pihak yang Gas Medik dan Vakum Medik pada fasilitas pelayanan kesehatan oleh petugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dan Standar ProsedurPasal 7Penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik pada fasilitas pelayanan kesehatan harus didokumentasi dan dievaluasi secara berkala dan IV PENGUJIANPasal 8Instalasi Gas Medik dan Vakum Medik harus diuji dan diperiksa sebelum dioperasionalkan untuk pertama diuji dan diperiksa sebelum dioperasionalkan untuk pertama kali sebagaimana dimaksud pada ayat 1, instalasi Gas Medik dan Vakum Medik harus diuji dan diperiksa secara berkala paling sedikit 1 satu kali dalam 3 tigaTabung Gas Medik, Oksigen Konsentrator portabel dan alat Vakum Medik portabel harus diuji dan/atau dikalibrasi secara periodik sesuai dengan ketentuan peraturan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sampai dengan ayat 3 dilakukan oleh institusi penguji yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan 9Instalasi Gas Medik dan Vakum Medik yang dinyatakan lulus pengujian dan pemeriksaan harus diberikan sertifikat laik operasi yang dikeluarkan oleh instansi yangInstalasi Gas Medik dan Vakum Medik yang dinyatakan belum lulus pengujian dan pemeriksaan harus diberikan surat keterangan atau rekomendasi dilakukan perbaikan dengan jangka waktuBAB VPEMBINAAN DAN PENGAWASANPasal 10Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini sesuai dengan kewenangan Gubernur, Bupati/Walikota dalam melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat mengikutsertakan organisasi profesi dan asosiasiPembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan melalui advokasi dan sosialisasi, pemberian bimbingan, supervisi, monitoring dan evaluasi, konsultasi, dan/atau pendidikan danDalam rangka pengawasan, Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masing- masing dapat memberikan tindakan administratif berupateguran lisan;teguran tertulis; dan/ataupencabutanPengenaan tindakan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan VI KETENTUAN PERALIHANPasal 11Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang memberikan pelayanan penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini paling lambat dalam jangka waktu 3 tiga tahun sejak Peraturan Menteri ini SelengkapnyaPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGGUNAAN GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIK PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Rumahsakit merupakan fasilitas kesehatan yang paling kompleks diantara jenis fasilitas kesehatan yang ada. Kompleksitas rumah sakit ini dapat ditinjau dari jumlah dan karakteristik layanan yang tersedia, luasnya area yang diperlukan untuk menjalankan layanan, jumlah dan ragam personal yang terlibat dalam layanan, serta peralatan dan teknologi yang digunakan
TUGAS FARMASI RUMAH SAKIT “PENGELOLAAN GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT” Disusun oleh Meryza Sonia 1111102000052 Farmasi 7-B PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 PENGELOLAAN GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT A. Ruang Lingkup Ruang lingkup pekerjaan Medical Gas Medis system atau sistem instalasi gas medis secara central atau terpusat adalah a Ruang Sentral b Sistem pemipaan dan instalasi c Secondary Equipment. B. Jenis-Jenis Jenis - jenis instalasi gas medis yang biasa dipergunakan untuk keperluan rumah sakit adalah sebagai berikut 1 Oxygen O2 Oxygen tersedia dalam bentuk gas dan cair liquid yang dikemas dalam tabung baja cylinder volume 6m³. Oxygen cair liquid dikemas dalam tabung baja cryogenic liquid storage unit. Ruangan-ruangan yang menggunakan oxygen medis di rumah sakit  Unit Gawat Darurat Emergency  ICU dan ICCU  Unit Bedah/ Sentral  Bagian Anestesi  Bagian Penyadaran/ Penyembuhan RR  Bagian Bersalin  Ruang Anak  Ruang Rawat Inap Pada sentral oxygen, digunakan automatic changeover device yang menurunkan tekanan gas dari tabung ke tekanan gas yang konstan 4,0 kg/ cm dan menyediakan ke jalur gas diletakkan pada kedua sisi alat. Satu sisi adalah sisi yang digunakan sedangkan sisi lainnya sebagai sisi cadangan. Saat sisi yang digunakan hampir kosong maka lampu yang tersedia dalam manifold akan menyala. Lampu akan terus menyala sampai saklar diarahkan kesisi cadangan sehingga sisi cadangan tersebut berubah menjadi sisi yang digunakan. Apabila saklar dipindah atau diarahkan maka posisi cadangaan akan tetap dibaca sebagai posisi cadangan biarpun sisi cadangan tersebut telah berfungsi sebagai posisi yang digunakan penyalur. Jika arah saklar tidak diganti dan sisi cadangan yang dipakai telah kosong maka sisi yang lain tidak akan menyalurkan gas secara otomatis. Sistem otomatic changeover device oxygen terdiri atas  Type Doble Row 10+10  Manifold dilengkapi dengan preassure switch, regulator dan lampu monitor  Rangka penyangga  Symetrical header 2 Nitrous Oxide N2O Ruangan-ruangan yang menggunakan nitrous oxide pada rumah sakit  ICU dan ICCU  Kamar-kamar operasi  Kamar-kamar kerja  Kamar-kamar endoscopy  Kamar bedah gigi Pada sentral nitrous oxide, digunakan automatic change over device yang menurunkan tekenan gas dari tabung ke tekanan gas yang konstan 4,0 kg/cm² dan menyediakan ke jalur distribusi. Tabung-tabung gas diletakkan paad kedua sisi alat. Satu sisi adalah sisi yang digunakan sedangkan sisi lainnya sebagai sisi cadangan. Saat sisi yang digunakan hampir kosong, sisi cadangan mulai menyediakan dan menyalurkan gas secara otomatis sehingga menjamin tidak adanya keterlambatan penyaluran gas. Pada saat sisi yang digunakan hampir kosong maka lampu yang tersedia dalam manifold akan menyala. Lampu akan terus menyala sampai saklar diarahkan kesisi cadangan sehingga sisi cadangan tersebut berubah menjadi sisi yang digunakan. Apabila saklar dipindah atau diarahkan maka posisi cadangaan akan tetap dibaca sebagai posisi cadangan biarpun sisi cadangan tersebut telah berfungsi sebagai posisi yang digunakan penyalur. Jika arah saklar tiadak diganti dan sisi cadangan yang dipakai telah kosong maka sisi yang lain tidak akan menyalurkan gas secara otomatis. Sistem otomatic change over device nitrous oxide terdiri atas  Type Single Row 3+3  Manifold dilengkapi dengan preassure switch, regulator dan lampu monitor.  Rangka penyangga  Symetrical header 3 Medical Compressed Air Breathing Air Medical Compressed Air yang dipakai di rumah sakit diadakan melalui pemasangan sentral compressed air. Compressed air yang dihasilkan harus bersi, kering, bebas minyak dan bebas bakteri. Sistem Compressed Air terdiri atas 1. Oil Free Compressor L unit yang bekerja dengan menekan udara sampai 7 kg/cm². Motor KW induction motor, 3 Phase, 200/ 220 Volt, 50/ 60Hz. Tekanan maksimum 10 kg/ cm². Putaran mesin 1450 Rpm. 2. Air cooled after cooler. Tekanan maksimum saat operasi 10 kg/cm². 3. Receiver Tank. Kapasitas 500 Literyang dilengkapi dengan lubang pembersih Tebal plat 6 mm 4. Medical Air Unit Kapasitas flow 720 l/min untuk type compressor Motor KW Unit ini terdiri atas air dryer, filter udara, filter bakteri dan regulator udara. Air dryer berfungsi untuk menghindari kondensasi pada jalur pipa dimana bakteri dapat berkembang dan mengkontaminasi udara yang dihasilkan. Filter udara menghilangkan particulat, uap oil, dan uap air dari udara tekan yang dihasilkan. Filter bakteri menghilangkan bakteri 3 micron. Regulator udara menurunkan tekanan menjadi konstan kg/cm². 4 Vacum Suction Vacum yang dipasang di rumah sakit bekerja pada tekanan -53 Kpa sampai dengan -80 Kpa. Ruangan-ruangan yang menggunakan Vacum pada rumah sakit  ICU dan ICCU  Kamar-kamar operasi  Kamar-kamar Endoscopy  Kamar bedah gigi  Unit Gawat Darurat  Ruang Tindakan  Ruang Persiapan  Ruang Puli Sadar Recovery  Ruang Hemodialisa Vacum disuplai melalui sentral gas medis yang terdiri atas a Vacum pump type Oil Rotary Vane. Motor KW induction motor, 3 Phase, 200/220 Volt, 50Hz Flow rate 58 m³/h Putaran mesin 1420 Rpm. b Receiver Tank Kapasitas tank 500 liter Tanki penampung ini mempertahankan tingkat vakum -50 Kpa sampai -80 Kpa. Terdapat tipe vertical dan horizontal yang dirangkai bersama pompa dan panel control pada satu rangka. Tebal plat untuk recervoir tank adalah 6mm. c Vacuum Line Bacterial Filter Digunakan untuk menghilangkan bakteri dan kontaminasi lain pada sisi masuk pompa vakum. Menghindarkan terkontaminasinya pompa dan udara sekitar. Type Vacum Line Filter disesuakan dengan Motor Vacum Pump Oil Rotary Vane. Pipa penyambung Untuk Vacum line filter ke jalur mesin adalah diameter 1¼. Vacum line filter mampu membersikan/ menyaring partikel sampai micro. C. Tata Kelola Pengelolaan Gas Medis Sistem Non Sentral 1. Pengadaan Gas medis diperoleh dari produsen gas medis dalam kondisi siap pakai dan memenuhi syarat medis. 2. Penyimpanan Tabung-tabung gas medis harus disimpan dalam keadaan berdiri, dipasang penutup keran, dan dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi guncangan. Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing-masing jenis gas dibedakan ruangannya. Dalam ruang penyimpanan, tabung gas yang berisi dan tabung gas yang kosong harus dipisahkan dengan maksud untuk memudahkan pemeriksaan. Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas api dan minyak atau sejenisnya. Gas medis yang cukup lama tersimpan harus dilakukan pemeriksaan ke pihak produsen untuk memastikan bisa atau tidaknya gas tersebut dipakai untuk keperluan pasien. 3. Pendistribusian Pada rumah sakit yang belum tersedia sarana instalasi gas medis secara sentral, kebutuhan gas medis dilayani denga menggunakan dorongan troley yang biasa ditempatkan berdekatan dengan pasien. Pemakaian gas diatur menggunakan flow meter atau humidifier dalam waktu tertentu. Pengelolaan Gas Medis Sistem Sentral 1. Ruang sentral Lokasi ruang sentral diupayakan ditempatkan pada tempat yang strategis, mudah dijangkau saran transportasi, terutama untuk keperluan pengiriman tabung-tabung gas yang berisi dan pengambilan tabung gas kosong. Penempatan ruang sentral harus cukup aman bagi kegiatan pelayanan atau perawatan, terutama mengenai bahaya ledakan atau kebakaran pada tabung-tabung gas yang bertekanan tinggi. Ruang sentral harus diupayakan jauh dari daerah atau sumber panas dan oli atau sejenisnya. Khusus terhadap oli dan sejenisnya harus sangat hati-hati karena dapat menimbulkan ledakan apabila terjadi gesekan terutama pada gas oksigen. 2. Distribusi Gas medis dari ruang sentrl dialirkan atau didistribusikan ke ruang-ruang pelayanan atau perawatan melalui instalasi pipa dan outlet gas medis. Jenis pipa yang digunakan untuk semua instalasi gas medis harus memenuhi persyaratan medis, dan pada umumnya dipakai pipa tembaga atau stainless steel. D. Permasalahan Yang Muncul di Tata Kelola Penyimpangan-penyimpangan pada IGM bisa dilihat dari masalah perpipaan Instalasi Pipa Gas Medis sampai tabung atau tempat gas medis disimpan Sentral Gas Medis. Contoh-contoh penyimpangan pada Instalasi Pipa Gas Medis adalah 1. Ketebalan pipa kurang 2. Konstruksi rancang bangun tidak memenuhi standar IGM 3. Regulator yang digunakan tidak standar gas medis 4. Bahan pipa yang digunakan material tidak standar Selanjutnya mengenai contoh-contoh penyimpangan pada Sentral Gas Medis adalah sebagai berikut 1. O2 yang dikirim tidak divacum 2. Tekanan minimum tabung 145 – 150 atm, kadang tidak diisi penuh 3. Tabung gas yang dipakai dalam IGM juga dikirim ke tempat-tempat Industri dan masih digunakan untuk IGM 4. Ada penyimpangan-penyimpangan pada syarat dan kelengkapan tabung gas medis E. Kasus Yang Ada Dan Analisa Cara Penanganan “Kasus Malpraktek dalam Bidang Orthopedi” Seorang pasien menjalani suatu pembedahan di sebuah kamar operasi. Sebagaimana layaknya, sebelum pembedahan dilakukan anastesi terlebih dahulu. Pembiusan dilakukan oleh dokter anastesi, sedangkan operasi dipimpin oleh dokter ahli bedah tulang orthopedy. Operasi berjalan lancar. Namun, tiba-tiba sang pasien mengalami kesulitan bernafas. Bahkan setelah operasi selesai dilakukan, pasien tetap mengalami gangguan pernapasan hingga tak sadarkan diri. Akibatnya, ia harus dirawat terus menerus di perawatan intensif dengan bantuan mesin pernapasan ventilator. Tentu kejadian ini sangat mengherankan. Pasalnya, sebelum dilakukan operasi, pasien dalam keadaan baik, kecuali masalah tulangnnya. Akan tetapi, ternyata kedapatan bahwa ada kekeliruan dalam pemasangan gas anastesi N2O yang dipasang pada mesin anastesi. Harusnya gas N2O, ternyata yang diberikan gas CO2. Padahal gas CO2 dipakai untuk operasi katarak. Pemberian CO2 pada pasien tentu mengakibatkan tertekannya pusat-pusat pernapasan sehingga proses oksigenasi menjadi sangat terganggu, pasien jadi tidak sadar dan akhirnya meninggal. Ini sebuah fakta penyimpangan sederhana namun berakibat fatal. Analisa Kasus Kasus ini merupakan suatu bentuk kelalaian berat culpa lata dari tenaga kerja yang ada di rumah sakit, bukan hanya tenaga medis, tetapi juga tenaga dalam bidang logistik, dalam bidang perencanaan, dan lain-lain yang menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi pasien yaitu kematian. Kelalaian fatal ini bisa dikatakan terjadi karena kurangnya ketelitian dari dokter ataupun petugas kesehatan lainnya dalam pemberian pelayanan kesehatan terhadap pasien. Kelalaian ini juga bisa disebabkan karena manejemen rumah sakit yang kurang tertata baik, pendidikan yang dimiliki petugas yang mungkin masih minim, kurangnya interaksi antar tenaga kesehatan serta banyak lagi faktor yang lainnya. Dan tindakan tersebut tidak hanya melangar hukum, kode etik kedokteran dan juga standar berperilaku dalam suatu agama tetapi bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1994. Pedoman Instalasi Gas Medis Rumah Sakit. Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Anonim. Pedoman Teknis Sistem Instalasi Gas Medik dan Vakum Medik Rumah Sakit. Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Wahyudi, Setya. 2011. Tanggung Jawab Rumah Sakit terhadap Kerugian akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan dan Implikasinya. Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman. Jurnal Dinamika Hukum Vol. 11 No. 3 September 2011.
Dapatkanestimasi biaya untuk MRI Scan di Jakarta pada pilihan rumah sakit dan dokter terbaik. Tim ahli medis kami siap memandu Anda memilih tindakan MRI Scan yang paling tepat Tindakan Medis yang Anda cari tidak ditemukan. Silakan lakukan pencarian ulang. Analisa Gas Darah . CT Scan . Cek Asam Urat Ke Rumah . Cek Golongan Darah Jakarta Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya terbang ke Palembang guna mengumpulkan bukti-bukti dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Bani Idham Fitrianto Bayuni, suami dari Putri Balqis. Pasangan suami-istri itu saling lapor tekait kasus KDRT dan sama-sama menyandang status sebagai tersangka. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menerangkan, korban KDRT, Putri Balqis pernah menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit di Palembang. Selidiki Kasus KDRT Anggota DPR Bukhori Yusuf, Polisi Segera Periksa Saksi Pernikahan Dampingi Istri Korban KDRT di Depok, Rieke Diah Pitaloka Dukung Penyelesaian Kasus dengan Restorative Justice Polisi Pelaku KDRT di Depok Berkali-kali Aniaya Istri, 6 Kali yang Parah "Saat ini tim kami sedang menuju ke Palembang karena saat di Palembang sempat dirawat di salah satu rumah sakit," kata dia saat konferensi pers, Jumat 9/6/2023. Hengki menyebutkan, penyidik temukan fakta baru dalam kasus KDRT Depok ini. "Kami temukan fakta baru, ternyata penganiayaan terhadap sang istri sudah terjadi. Ini yang cukup parah terjadi 6 kali. Di tahun 2014, 2016 dua kali, 2021, 2022, dan 2023," ujar dia. Hengki menerangkan, merujuk pada temuan maka hukuman suami Bani Idham Fitrianto Bayuni bisa diperberat.
GASMEDIS - TATA UDARA MEDIS - ELEKTIKAL / LISTRI MEDIS Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Penggunaan peralatan medis dan nonmedis di Rumah Sakit harus dilakukan sesuai dengan indikasi medis pasien. (5) Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Rumah Sakit harus dilakukan oleh
Menurut Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1439/ MENKES/SK/XI/2002, Pengertian Dari Sistem Instalasi Gas Medis Sebagai Berikut Gas Medis Adalah Gas Dengan Spesifikasi Khusus Yang Dipergunakan Untuk Pelayanan Medis Pada Sarana Kesehatan. Instalasi Pipa Gas Medis Adalah Seperangkat Prasarana Pemipaan Beserta Peralatan Yang Menyediakan Gas Medis Tertentu Yang Dibutuhkan Untuk Disalurkan Gas Medis Tersebut Ke Titik Outlet Diruang Tindakan Dan Perawatan/ Ruangan Lainnya. Sentral Gas Medis Adalah Seperangkat Prasarana Sumber Gas Medis Beserta Peralatan Dan Atau Tabung Gas/Liquid Ataupun Jenis Gas Lainnya Yang Menyimpan Beberapa Gas Medis Tertentu Yang Dapat Disalurkan Melalui Pipa Instalasi Gas Medis Instalasi Gas Medis Selanjutnya Disingkat IGM Adalah Seperangkat Perlengkapan Jaringan Sistem Gas Medis Mulai Dari Sentral Gas Medis, Instalasi Pipa Gas Medis Sampai Outlet. Gas Medis Rumah Sakit Sistem Gas Medis Merupakan Instalasi Kebutuhan Gas Untuk Keperluan Medis Di Berbagai Rumah Sakit, Klinik, Puskesmas Ataupun Tempat Pengobatan Lainnya. Instalasi Gas Medis Ini Telah Dikembangkan Untuk Mempermudah Kesulitan-Kesulitan Penggunaan Gas Medis Secara Konvensional. Gas Medis Yang Digunakan Di Rumah Sakit Adalah Hal Yang Sangat Penting Sebagai Pendukung Kehidupan Medical Gas For Live Support Yang Berpengaruh Langsung Dalam Hidup Pasien. Oleh Karena Itu Penyimpanan Gas Medis Ini Haruslah Pada Tempat Yang Bersih Dan Higienis. Gas Medis Juga Harus Memiliki Kemurnian Tinggi Dan Tersedia Dengan Tekanan Yang Stabil. Salah Satu Jenis Gas Medis Yang Akrab Kita Ketahui Adalah Oksigen. Pada Rumah Sakit Yang Sudah Moderen, Sekarang Ini Sudah Tidak Menemukan Lagi Tabung Oksigen Yang Dipasang Di Samping Pasien, Melainkan Sudah Berupa Selang Yang Dapat Pakai Langsung. Selang Ini Biasanya Menghubungkan Pasien Dengan Sumber Gas Oksigen Yang Telah Dialirkan Melalui Dinding Dengan Pipa Tembaga, Inilah Yang Disebut Sentralisasi Gas Medis. Pada Sistem Ini Semua Perlengkapan Tabung Dan Mesin Di Sentralisasi Di Suatu Tempat Dan Gas-Gas/Udara Tersebut Dialirkan Keruangan Melalui Pemipaan. Hal Ini Dirasa Lebih Efektif Serta Lebih Safety Untuk Melakukan Pengawasan Dan Segala Hal Tentang Operasionalnya. Beberapa Sistem Sentral Gas Medis Yang Digunakan 1. Sistem Oksigen O2 2. Sistem Nitrous Oxide N20 3. Sistem Karbon Dioksida C02 4. Sistem Nitrogen N2 5. Sistem Medical Compressed Air Air 6. Sistem Medical Vacuum VAC 7. Sistem Pembuangan Gas Anesthesi WAGD 8. Dan Lain-Lain. Tetapi Pada Umumnya Di Rumah Sakit Instalasi Gas Medis Meliputi 4 Sistem Sesuai Urutan Pemasangan, Yaitu O,N,A,V Oxygen O2 Nitrous Oksida N2O Udara Tekan/Compressed Air/ Medical Breathing Air CA Vacuum/ Medical Suction V Sistem Sentral Gas Medis Youtube Channel
Salahsatunya adalah Rumah Sakit Husada Utama yang beralamat di Jalan Prof Dr Moestopo Nomor 31-35, Surabaya, yang berlangganan gas bumi sejak 2006. Sebagai salah satu RS besar di Kota Pahlawan, Husada Utama termasuk pelanggan loyal yang menikmati manfaat gas bumi. Manajer Umum RS Husada Utama, Isyanto mengatakan, institusinya sudah
Instalasi gas medis di rumah sakit pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970-an. Waktu itu, Rumah Sakit Husada Jakarta Utara adalah yang pertama kali menggunakannya. Saat ini, pemasangan instalasi gas medis bisa dilakukan di rumah sakit mana pun. Bahkan klinik dan Puskesmas juga bisa memasangnya yang dimaksud dengan instalasi gas medis rumah sakit? Bagaimana aturan pemerintah mengenai hal ini? Simak penjelasannya berikut ini!Apa yang Dimaksud dengan Instalasi Gas Medis? gas medis mengacu pada seperangkat alat dan sistem perpipaan yang berfungsi untuk menyalurkan gas medis ke titik outlet yang berada di ruang perawatan, ruang tindakan atau ruangan lainnya. Sistem instalasi gas medis dimulai dari sentral gas medis, instalasi pipa gas medis sampai ke sistem instalasi gas dan vakum medis digunakan, pemenuhan kebutuhan gas untuk kebutuhan pasien diberikan dengan menggunakan tabung gas medis. Saat ini penggunaan tabung gas medis sudah mulai diminimalisasi dan diganti dengan instalasi gas medis yang lebih simpel dan Instalasi Gas dua jenis sistem instalasi gas medis yang banyak digunakan yakni sistem manifold gas manual dan manifold gas ManualInstalasi sistem manual selalu menyediakan pasokan gas seluruh tabung yang berada di sentral baik di sisi kanan dan kiri. Cara pengoperasiannya sangat efisien dan cocok digunakan di rumah sakit dengan kebutuhan tabung oksigen kurang dari 100 setiap DigitalSistem instalasi gas digital dirancang untuk menyediakan pasokan gas tanpa gangguan. Sistem ini secara otomatis akan memindahkan tekanan kosong dari tabung medis yang sudah habis ke tabung yang penuh sehingga aliran gas medis tetap ada tanpa harus diganti secara Instalasi Gas Medis Rumah Sakit Menurut Permenkes No. 4 Tahun instalasi gas medis di rumah sakit harus dilakukan dengan standar tertentu. Tujuannya adalah agar kebutuhan gas medis yang dihasilkan memenuhi syarat dan proses distribusi gas medis berjalan dengan lancar dan aman. Aturan mengenai standar instalasi gas medis rumah sakit tertuang dalam Permenkes No. 4 Tahun 2016 tentang Penggunaan Vakum Medik dan Gas Medik pada Fasilitas Pelayanan beberapa poin penting yang perlu digarisbawahi dalam aturan tersebut terkait standar pemasangan yakniDilakukan oleh Tenaga ProfesionalInstalasi gas medis dibuat demi kelangsungan hidup banyak, karena itu proses pengerjaan harus dilakukan oleh tenaga profesional yang berpengalaman. Proses kerja, peralatan dan bahan yang dipakai juga wajib memenuhi mutu dengan Sentral Kompresor dan VakumSentral kompresor atau sentral gas medis merupakan seperangkat sumber gas ataupun likuid untuk kebutuhan medis yang kemudian disalurkan lewat pipa instalasi. Sebaliknya, vakum merupakan alat berspesifikasi khusus yang digunakan untuk mengisap cairan tubuh pada pelayanan medis. Sentral kompresor dan vakum yang dipasang harus benar-benar mampu beroperasi dengan mengacu pada standar tentang Pipa Gas MedisAda dua jenis pipa gas medis yang memenuhi standar yakni pipa tembaga dengan kadar 99% atau pipa stainless steel yang dinyatakan dengan Sertifikat Asal Negara dan Sertifikat Fabrikasi. Pipa juga harus bersih dan tidak terkontaminasi oleh zat Valve dan Alarm Gas MedisZona valve dan alarm pada sistem instalasi gas medis berguna untuk memberi sinyal terkait kondisi gas dan vakum medis di sistem instalasi. Jika sistem mengalami kehabisan suplai kegagalan suplai karena ada kerusakan, alat ini akan memberikan petunjuk angka dan suara audio sebagai tanda adanya masalah pada tekanan gas dan vakum medis. Dengan begitu, pihak penyedia layanan kesehatan bisa segera melakukan tindakan beberapa hal yang perlu Anda ketahui terkait standar instalasi gas medis di rumah sakit. Butuh pemasangan instalasi gas medis di rumah sakit Anda? Nodemedic dengan pengalaman kerja sama dengan lebih dari 100 klinik, rumah sakit dan laboratorium siap membantu menyediakan jasa instalasi gas medis dengan kelebihan gratis konsultasi penyusunan RAB dan perencanaan gambar desain instalasi gas hubungi kami untuk detail lebih lengkapnyaTelp +62 81214880612WA 081214880612Web
30Rumah Sakit & Supplier Gas. Lebih dari 30 rumah sakit dan supplier gas medis independen di Indonesia telah mempercayakan produksi Oksigen menggunakan teknologi dari Atlas Copco. 300 Tabung. Fleksibilitas pilihan untuk kebutuhan spesifik Anda. Kami paham setiap Rumah Sakit memiliki kebutuhan berbeda, pilih dari 12 model oxyplant atau 8 model
Post Views 1,698 Gas medis adalah gas yang digunakan dalam mendukung kinerja medis pada keseharian nya, namun banyak sekali gas medis yang belum kita tau jenis nya, penggunaan gas medis adalah hal yang sangat vital bagi suatu rumah sakit , mengenal serta memahami nya tentunya sangat diharapkan dapat membantu anda agar menggunakan jenis gas ini dengan lebih baik dan mendapatkan gas tersebut di distributor gas medis. Di dalam penggunaan nya gas sudah menjadi hal yang sangat vital pada setiap rum ah sakit, kegunaan nya berhubungan dengan lancarnya operasional dirumah sakit, hampir setiap rumah sakit membutuhkan gas ini agar dapat menunjang sarana dan prasarana di rumah sakit, dengan tidak adanya gas medis tentunya akan menghambat segala operasional di rumah sakit, oleh karena itu betapa pentingnya jika kita harus mengetahui jenis dan tau tempat untuk mendapatkan nya, bisa di dapatkan di distributor gas medis. Berikut adalah jenis gas medis yang ada di rumah sakit serta penjesalan nya 1. Oxigen / o2 Penggunaan gas ini dalam medis sudah di perkenalkan sejak tahun 1800, gas ini adalah gas wajib yang harus ada di dalam rumah sakit, gas ini digunakan untuk berbagai kebutuhan termasuk sebagai alat bantu pernapasan bagi pasien yang membutuhkan , namun tidak hanya sebagai alat bantu pernapasan pada pasien tapi juga masih ada fungsi lain nya yaitu sebagai alat bantu pernapasan bagi pasien yang menjalani operasi , penanganan trauma, pasien berpenyakit jantung dan masih banyak lagi kegunaan dari gas oxogen ini. 2. Nitrogen Nitrogen digunakan sebagai gas yang banyak di gunakan untuk therapy, salah satu therapy nya adalah cyrotherapi, cyrotherapi adalah gas yang digunakan untuk menyembuhkan tumor yang ada pada bagian tubuh manusia, cara pakai nya adalah dengan cara mengoles nitrogen ke bagian kulit, dengan memanfaatkan dingin dengan tempratur yang sangat rendah, nitrogen ini juga di fungsikan sebagai media penyimpanan sel jaringan , berfungsi sebagai campuran untuk melakukan tes terhadap paru paru dan juga digunakan sebagai campuran obat. 3. Dinitrogen Oksida Gas ini juga kita kenal sebagai gas tertawa, gas ini banyak di gunakan oleh dokter gigi untuk dijadikan analgesik atau penghilang nyeri, sejak itu gas ini digunakan banyak digunakan untuk pembedahan, namun sering sekali terjadi nya kontradiksi sehingga penggunaan gas ini tidak di sarankan, bagi teman teman yang ingin mendapatkan gas ini dapat mendappatkan nya pada distributor gas. Baca Juga 5 Manfaat Bulldozer 4. Karbon Dioksida Penggunaan gas ini sangat sering di gunakan untuk tindakan insuflasi, untuk proses operasi yang tidak invasive, dan juga digunakan sebagai stimulasi sebelum melakukan anastesi, karbon dioksida biasanya disediakan di dalam tabung, gas ini anda bisa dapatkan pada distributor gas yang ada di kota anda. 5. Medical Air Medical air adalah udahra medis yang di gunakan di rumah sakit, hasil dari compressed air , udara yang sama sekali tidak terkotaminasi dengan hal apapun dan ,membuat gas ini menjadi gas yang paling murni , tidak memilki baud an juga tidak memiliki suhu yang lembab seperti gas lain, medical air membantu pasien agar tetap bernapas dengan lancar dan nyaman , medical air tidak hanya digunakan sebagai alat bantu pernapasan tapi juga sebagai gas untuk menggerakan alat. Tadi adalah jenis jenis gas medis yang ada di rumah sakit sampai saat ini, mudah mudah an teman teman terbantu dengan informasi ini, dan dapat menggunakan gas dengan bijaksana .
InstalasiGas Medis dan Gas Laboratorium; instalasi gas medis dan gas laboratorium Untuk detail harga silahkan hubungi kami CV. ANDALAS MEDIKA UTAMA Alamat : Perum Villa Gading Harapan Blok AE8 No. 17, / AE18 No.37 Babelan, Bekasi Telpon : (021) 89 233 859 Contact Person : EDISON ST HP/wa : 0813 7419 6677 HP : 0821 1116 8470 Email :
GAS MEDIS RUMAH SAKIT Gas medis memiliki fungsi yang sangat vital bagi sebuah rumah sakit, ini terlihat dari begitu banyak kebutuhan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang terhubung langsung dengan sistem instalasi gas medis. Berikut jenis gas medis yang umum digunakan, serta mengenal dan memahaminya diharapkan akan membantu dalam penggunaan yang baik dan tepat. Sehingga meningkatkan kualitas sebuah rumah sakit, terutama dalam hal pelayanan dan ketepatan dalam penanganan pasien, sehingga terhindar dari kesalahan teknis. Jenis-jenis Gas Medis dan Fungsinya Oxygen/Oksigen O2 Penggunaan oksigen dalam dunia medis, pertamakali diperkenalkan sejak awal tahun 1900-an. Merupakan salah satu jenis gas yang selalu tersedia di rumah sakit, dan hampir diseluruh tempat dengan fasilitas kesehatan. Biasa digunakan dalam keadaan darurat, dan sebagai pertolongan pertama terutama pada pasien yang mengalami syok, trauma, pendarahan berat, keracunan, cardiovascular penyakit jantung & pembuluh darah. Oksigen juga sering digunakan sebagai terapi PPOK Penyakit Paru Obstruktif Kronis. Terapi ini dilakukan dengan memberikan oksigen tambahan pada pasien penderita PPOK dalam jangka waktu yang panjang. PPOK sendiri adalah efek jangka panjang merokok, sehingga pasien mungkin membutuhkan oksigen tambahan. Dapat digunakan hanya saat keadaan memburuk atau sebagai pendukung permanen setiap hari. Terapi ini telah terbukti secara siknifikan membantu pasien dengan PPOK untuk bertahan hidup. Nitrogen N Nitrogen merupakan gas medis yang digunakan untuk cryotherapy. Cryotherapy adalah pengobatan bagi penderita tumor yang ada dibagian luar tubuh. Seperti pada tumor kulit, yang memanfaatkan dingin yang sangat ekstrim yang dihasilkan oleh nitrogen cair. Pengobatan dilakukan dengan mengoleskan nitrogen langsung menggunakan kapas atau alat semprot. Berfungsi juga sebagai penyimpanan jaringan, sel, dan darah dalam suhu rendah. Selain itu juga berfungsi sebagai campuran untuk melakukan tes fungsi paru-paru. Sedangkan dalam dunia farmasi, digunakan dalam pembuatan obat-obatan. Dinitrogen OksidaN2O Dinitrogen Oksida adalah gas medis yang dikenal sebagai gas tertawa. Kemudian dokter gigi mulai menggunakannya sebagai obat analgesik penghilang nyeri, sejak tahun 1812. Sejak saat itu, dinitrogen oksida banyak digunakan dalam pembedahan, baik sebagai analgesik atau pun anestesi obat bius. Ada kalanya ini merupakan kontradiksi dari pasien yang menjalani beberapa jenis prosedur pengobatan tertentu, sehingga tidak disarankan untuk menggunakan jenis gas ini. Karbon Dioksida CO2 Karbon dioksida sering digunakan untuk insuflasi tindakan meniupkan gas, bubuk, uap kedalam tubuh gas medis untuk operasi yang kurang invasif. Serta untuk stimulasi pernafasan sebelum dan setelah anestesi. Biasanya ini ada dalam kemasan tabung, namun untuk kebutuhan dalam jumlah besar sabaiknya didistribusikan melalui sistem instalasi gas medis Medical Air Medical air dihasilkan oleh compressed air yang digunakan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang mendistribusikan gas medis. Tidak terkontaminasi oleh partikel-partikel lainnya, tidak berbau atau pun lembab. Saat seorang pasien berada dalam ruang operasi, baik itu dalam keadaan darurat atau pun tidak, ahli bedah/dokter menggunakan medical air untuk menjaga pasien tetap bernafas dengan nyaman. Compressed air dapat digunakan sebagai medical air, atau sebagai penggerak alat. SARAN Baik menggunakan tabung secara langsung atau menggunakan sistem instalasi gas medis, diharuskan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala. Karena ini sangat penting bagi keselamatan pasien, bukan menunjukkan perbedaan antara sukses atau tidaknya anda dalam mengelola keuangan. Jangan ingin yang murah tapi dapat membahayakan keselamatan pasien. Sebaiknya sediakan teknisi untuk pemeliharaan serta perbaikan yang memungkinkan menjaga sistem gas medis anda dalam keadaan baik, rasanya ini akan lebih menghemat biaya. Forum Instalasi Gas Medis Tanya jawab seputar Instalasi Gas Medis, semoga bisa menjadi forum dan wadah bagi semua pelaku kesehatan di Indonesia. 1. Mohon buka 2. Lalu klik SIGN UP 3. Isikan Username dengan NAMA KEREN ANDA 4. Isikan email anda 5. Buat Password Silahkan Berdiskusi masalah apapun juga seputaran Dunia instalasi gas medis..Salam Instalasi Gas Medis "INSTALASI GAS MEDIS dan Vakum Medis, Alarm Gas Medis, Terminal Outlet, Flowmeter Oksigen. Sesuai Peraturan SISTEM GAS MEDIS di Indonesia. FRES mendukung Visi KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Kami Berhasil Melakukan Produksi Peralatan INSTALASI GAS MEDIS dan VAKUM MEDIS sesuai dengan standar Sertifikat Produksi Kementerian Kesehatan RI, serta dilengkapi dengan Sertifikat Design Industri dan Merek Dagang dari Kementerian Hukum dan HAM.” KebutuhanBox Valve dan Alarm adalah sebagai kontrol pengaman pemakaian Gas Medis di ruangan sangat berpengaruh penting dalam operasional rumah sakit/Puskesmas/Klinik. Box Alarm. Teknisi Memberikan Pelatihan Instalasi Gas Medis Kami di Rumah Sakit. Alamat : Jl. Terusan Jakarta No.175, Antapani Kulon, Kec. Antapani, Kota TUGAS FARMASI RUMAH SAKITPENGELOLAAN GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH ARINI EKA PRATIWI1111102000051 FARMASI 7B PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA2015GAS MEDIS DI RUMAH SAKITPendahuluan Gas Medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk pelayanan medis pada sarana kesehatan; Instalasi Pipa Gas Medis adalah seperangkat prasarana perpipaan beserta peralatan yang menyediakan gas medis tertentu yang dibutuhkan untuk menyalurkan gas medis ke titik outlet diruang tindakan dan perawatan; Sentral gas medis adalah seperangkat prasarana beserta peralatan dan atau tabung gas/liquid yang menyimpan beberapa gas medis tertentu yang dapat disalurkan melalui pipa instalasi gas medis; Instalasi Gas Medis selanjutnya disingkat IGM adalah seperangkat sentral gas medis, instalasi pipa gas medis sampai Lingkup Gas Medisa. Ruang Sistem pemipaan dan Secondary Gas MedisJenis Gas Medis yang dapat digunakan pada sarana pelayanan kesehatan meliputi a. Oxygen O2b. Nitrous Oksida N2Oc. Nitrogen N2d. Karbon dioksida CO2e. Cyclopropana C3H6f. Helium Heg. Udara tekan Compressed Air Medical Breathing Airh. Mixture gasGas medis yang dapat digunakan melalui Instalasi Gas Medis meliputi a. Oxygen O2b. Nitrous Oksida N2Oc. Nitrogen N2d. Karbon dioksida CO2e. Udara Tekan Compressed Air Medical Breathing Air Instalasi Gas MedisInstalasi gas medis di sarana pelayanan kesehatan harus memenuhi persyaratan keamanan, desain, lokasi, penyimpanan dan alat penunjang lainnya.1 Instalasi pipa Gas Medik dan jumlah outlet Gas Medis, dipasang sesuai kebutuhan pelayanan yang diberikan oleh sarana pelayanan kesehatan.2 Desain instalasi pipa Gas Medik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus dilengkapi kran-kran, pressure, gauge, alarm, dan tanda peringatan spesifikasi.3 Lokasi sentral gas medis harus jauh dari sumber panas dan oli serta mudah dijangkau sarana transportasi, aman dan harus terletak di lantai dasar.4 Ruang sentral gas medis harus memiliki luas yang cukup, mudah dilakukan pemeliharaan, dilengkapi ventilasi, pencahayaan yang memadai, memenuhi persyaratan spesifikasi.5 Gas medis sebelum dialirkan melalui pipa distribusi harus dilengkapi penyaring filter.6 Desain perpipaan harus memperhitungkan kapasitas gas yang persyaratan dan spesifikasi gas medis yang menggunakan IGM sebagaimana yang telah disebutkan di IGM harus diuji dan diperiksa secara berkala minimal 1 satu kali dalam 3 tiga tahun.2 Setiap tabung gas medik harus diuji secara periodik selama dalam periode masa berlaku.3 Pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilakukan oleh institusi penguji yang gas medis harus dilengkapi sertifikat analisa kualitas yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. Pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab terhadap penggunaan dan pemeliharaan dan Pengawasan1 Pembinaan dan pengawasan terhadap semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan Keputusan ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.2 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam melakukan pembinaan dan pengawasan dapat melibatkan berbagai instansi lain terkait dan organisasi profesi bidang dan Kelengkapan Tabung Gas Medisa. Syarat Tabung Gas Medis 1. Tabung gas memiliki sertifikat test yang masih Kepala tabung memiliki tutup dan segel3. Kran / valve tabung mempunyai ulir yang baik dan jenis ulir yang berbeda sesuai dengan jenis gas yaitu Oksigen, ulir dalam Nitrogen oksida, ulir luar Karbon dioksida, ulir luar Udara tekan ulir, dalam4. Tabung di cat dengan warna yang berbeda sesuai dengan jenis gas yaitu Oksigen, berwarna putih; Nitrogen oksida, berwarna biru; Karbon dioksida, berwarna hitam; Nitrogen, berwarna abu abu; Udara tekan, berwarna hijau; Vacum udara hisap, berwarna Kelengkapan Tabung Gas MedisTabung gas medis harus dilengkapi dengan 1. Tulisan nama jenis gas medis dari bawah keatas dengan warna yang Diberikan label yang jelas meliputi Nama Perusahaan; Nama Gas; Kandungan purity; Volume isi tabung; Tekanan gas; Tanggal pengisian; Nomor Tabung; Masa uji tabung;3. Diberikan stiker tanda Hazard yang menyebutkan Sifat gas; Peringatan peringatan; Pertolongan pertama; Nama Tanda kepemilikan tabung gas Alat penunjang untuk pengoperasian yaitu 1 satu buah slang tubing ; 1 satu buah masker nasal ; 1 satu buah kunci regulator dan kunci tabung; 1 satu buah dorongan trolley .d. Penyimpanana Tabung-tabung gas medis harus disimpan berdiri, dipasang penutup kran dan dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing masing gas medis dibedakan Penyimpanan tabung gas medis isi dan tabung gas medis kosong dipisahkan, untuk memudahkan pemeriksaan dan Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik dan oli atau Gas medis yang sudah cukup lama disimpan agar dilakukan uji/test kepada produsen, untuk mengetahui kondisi gas medis Pendistribusian .a Distribusi gas medis dilayani dengan menggunakan Trolly yang biasa ditempatkan berdekatan dengan Pemakaian gas diatur melalui flow meter pada Regulator harus ditest dan Penggunaan gas medis sistem tabung hanya bisa dilakukan satu tabung untuk satu Tabung gas beserta trolly harus bersih dan memenuhi syarat sanitasi/ dan Spesifikasi Gas Medis yang Menggunakan IGM1. Setiap jaringan saluran gas medis di lengkapi dengana. 1 satu unit kran induk main valve dipasang pada sentral gas 1 satu unit kran distribusi distribution valve dipasang pada tiap bagian Sekurangnya 1 satu unit kran pembagi zone valve dipasang sesuai dengan pembagian Sekurangnya 1 satu unit kran darurat emergency valve dipasang pada ruang 1 satu unit pressure gauge induk dipasang pada 1 satu unit pressure gauge ditiap jalur distribusi IGM dilengkapi dengan IGM dilengkapi dengan Pada ruang sentral gas medis di pasang lampu peringatan yang dapat dibaca dengan jelas yaitu a. Sentral Gas Medis;b. Yang tidak berkepentingan dilarang masukc. Dilarang merokok;d. Jauhkan dari panas dan Seluruh IGM harus dilakukan test Setiap tabung perpipaan dan out let diberi warna sesuai dengan Instalasi / perpipaan di dalam tembok harus dilapisi pipa Ruang Gas Medisa. Lokasi ruang gas medis mudah dijangkau transportasi untuk pengiriman dan pengambilan tabung;.b. Harus aman / jauh dari kegiatan yang memungkinkan terjadinya ledakan / kebakaran;c. Jauh dari sumber panas oli dan sejenisnya;d. Disediakan ruang operator/ petugas dan dilengkapi fasilitas kamar mandi / WC;e. Ukuran Ruangan gas medis;Luas ruangan disesuaikan dengan jumlah dan jenis gas medis yang dipergunakan dan memperhatikan kelonggaran bergerak bagi operator/petugas pada saat penggantian / pemindahan tabung dan kegiatan pemeliharaan;f. Bangunan Ruangan gas medis harus memenuhi persyaratan Konstruksi beton permanen; Penerangan yang memadai; Sirkulasi udara yang Kelengkapan Sentral Gas Medisa. Dipasang alat pemadam kebakaran;b. Dipasang sekat / pemisah antara jenis-jenis gas yang ada dan dilengkapi dengan pintu;c. Dipasang rambu bahaya dan alarm;d. Disediakan tool kit khusus dan tidak dicampur dengan peralatan lain;e. Dipasang alat Penataan Ruang Sentral Gas Medisa. Harus diatur penempatan tabung tabung kosong dan tabung berisi;b. Dilarang menyimpan barang barang selain untuk keperluan penanganan gas pada ruangan penyimpanan gas dan sentral gas;c. Apabila tabung tidak dipergunakan atau tidak disambungkan ke instalasi perpipaan gas medis, kran induk harus selalu tertutup, walaupun tabung dalam keadaan kosong;d. Diupayakan jangan sampai ada tabung yang jatuh / Syarat pipa gas medisa. Pipa yang dipergunakan harus terbuat dari tembaga dengan kadar 99 % sembilan puluh sembilan persen atau stainless steel, yang dinyatakan dengan sertifikat Pipa yang akan dipasang harus Pipa gas medis harus diberi warna sesuai dengan gas medis yang Pipa gas medis harus memenuhi keamanan terhadap struktur dan utilitas dari bangunan unit sarana pelayanan Ukuran pipa disesuaikan dengan kebutuhan / desain yang Penyambungan pipa harus dilas dengan menggunakan kawat las perak, agar sambungan pipa rapat sempurna dan tahan lama, Gas yang dipergunakan adalah campuran oksigen, Acetyline dan pada proses pengelasan harus dialiri gas Pemasangan instalasi pipa diatas plafon harus dilengkapi dudukan dan gantungan yang diikat kuat pada dak Pemotongan pipa harus menggunakan cutter Jarak dudukan / penempatan satu dengan lainnya rata rata 1 satu meter, baik vertikal maupun Pemasangan instalasi pipa gas medis harus dalam dinding dan dilindungi pipa Diberikan tanda / stiker jenis gas dan arah aliran gas dalam Seluruh jaringan instalasi pipa gas medis dilengkapi a 1 satu unit kran induk dipasang di ruang sentral;b 1 satu unit kran distribusi dipasang di tiap lantai;c Kran pembagi Zone Valve sesuai kebutuhan;d Kran darurat sesuai kebutuhan, dipasang diruang Pemasangan Out let Gas Medisa. Wall gas medis jenis wall outlet dipasang / ditanam pada dinding dengan ketinggian antara 140 s/d 150 Cm diatas lantai. Bila digunakan untuk melayani 1 satu Bed, maka diletakkan di sebelah kanan Bed dan bila digunakan untuk melayani 2 dua Bed maka Wall Outlet diletakkan ditengah tengah 2 dua Bed tersebut. Untuk pemakaian di kamar Operasi, Wall Outlet dipasang di dinding dekat dengan bagian kepala pasien pada meja operasi. Untuk pemakaian di bagian lain Wall Outlet dipasang pada dinding yang berdekatan dengan peralatan kedokteran yang Pipa yang akan dipasang harus pada plafon dan dekat dengan titik pemakaian, biasanya dekat dengan bagaian kepala dari tempat tidur pasien pada Ruangan New Born Room dan Premature Room, Overhead Outlet dipasang diatas tempat tidur Ceiling ColumnPenempatan / pemasangan Ceiling Column sama dengan Overhead Outlet, berhubung alat ini memiliki beban yang cukup berat 100 Kg, maka harus digantung pada konstruksi plafon yang kuat menahan beban Pemasangan Out let pada ruang operasi / bedah maupun peralatan harus berfungsi secara otomatis, Out let akan tertutup rapat pada saat tidak terpakai dan terbuka apabila telah disambungkan dengan alat penyalur gas Urutan pemasangan Out let gas medis harus tetapa Oksigen;b Nitrous oxide;c Udara tekan;d Udara Pemasangan setiap out let gas medis diberi nama gas, warna yang berbeda, ukuran drat/sekrup yang berbeda Pada Penanganan Gas MedisKategori gas medis dan bahaya terkait, di bagi menjadi tiga kategori Permanent keadaan gas tetap di bawah suhu normal misalnya udara medis, oksigen, Heliox 21" Liquefiable dipasok di bawah suhu normal, tetapi dalam keadaan cair misalnya karbon dioksida dan nitrogen oksida Cryogenic gas-gas ini disediakan dan disimpan pada temperatur yang sangat rendah misalnya oksigen cair dan nitrogen cairBahaya yang berhubungan dengan beberapa gas medis dapat berubah tergantung pada keadaan fisik misalnya gas atau cairan cryogenic dan dapat menghadirkan berbagai bahaya. Bahaya/Risiko Oxygen enrichment dan oksidasiOxygen enrichment adalah ketika tingkat oksigen di udara mencapai konsentrasi lebih dari 21%. Dalam sebagian besar keadaan, situasi ini berkembang tidak terdeteksi karena gas oksigen tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Sifat oksigen membuatnya sangat berbahaya karena orang jarang dapat mendeteksi tanpa peralatan pemantauan enrichment dapat ditimbulkan karena Kebocoran dari koneksi yang buruk, rusak atau peralatan kurang terpelihara Menggunakan tingkat aliran oksigen atau gas pengoksidasi yang berlebihan Peralatan oksigen dibiarkan hidup ketika tidak diperlukan Ventilasi yang buruk atau tidak memadai di daerah di mana oksigen atau gas pengoksidasi digunakan atau disimpanBahaya utama dari lingkungan yang kaya akan oksigen adalah kebakaran dan ledakan. Di mana kadar oksigen yang cukup tinggi membuat bahan-bahan yang bahkan dianggap tidak mudah terbakar dan tahan api dapat terbakar. Beberapa bahan mungkin menjadi eksplosif. Peningkatan konsentrasi oksigen hanya 4% menggandakan risiko pengapian dan tingkat pembakaran untuk banyak item umum. Pengapian dapat terjadi dari sumber pengapian energi rendah misalnya percikan kecil dari listrik/statis atau gesekan ringan. Pada konsentrasi oksigen yang lebih tinggi pengapian mungkin memerlukan sedikit panas atau energi yang membakar dan ledakan mungkin tampak sebuah lingkungan atau wilayah klinis kaya oksigen, item umum berikut sangat rentan terhadap pembakaran Rambut dan pakaian Sprei, kasur, bantal dan tirai Dressing, terutama jika obat atau 'basah' diobati dengan salep, liniments, emolien, dll Desinfektan kulit untuk pembedahan Sanitasi tangan gel dan penggosok tangan dan setiap minyak, salep atau krim Karton dan kertas Bahan kimia dan peralatan yang digunakan untuk pembersihan dan desinfeksi Peralatan listrik dan elektronikUntuk meminimalkan risiko pengayaan oksigen oxygen enrichment dan kebakaran oksidasi bila menggunakan oksigen, nitrous oxide atau Entonox" atau gas pengoksidasi, lihat lembar data produk untuk informasi Pastikan tangan dan pakaian bersih dan bebas dari minyak, pelumas, gel sanitasi tangan atau krim tangan Gunakan hanya peralatan yang dirancang khusus untuk digunakan dengan oksigen atau gas pengoksidasi Pastikan flowmeters dan regulator dalam tanggal service mereka Gunakan laju aliran gas yang tepat yang sesuai dengan metode pengiriman dan indikasi klinis Selalu mengubah gas off pada sumber stop kontak bila tidak digunakan Simpan silinder hanya di tempat penyimpanan gas yang dapat berkembang di mana bahan yang mudah terbakar disimpan dengan adanya gas pengoksidasi jangan pernah menyimpan tabung gas dengan kain, bahan kimia atau bahan yang mudah terbakar!Bahaya/Risiko TekananPenting untuk memperhatikan tekanan di mana gas disimpan dan digunakan. Tabung gas medis diisi dengan tekanan 127 bar sampai 300 bar 63-150 kali lipat dari ban mobil Anda. Tekanan itu sendiri belum tentu berbahaya. Situasi berbahaya terjadi ketika tekanan salah dalam penanganan. Waspadalah terhadap risiko berikut saat menggunakan gas medis bertekanan Debu dan partikel lainnya dapat memasuki mata atau kulit Gas bertekanan dapat memasuki jalan antara permukaan orbital dan bola mata, menyebabkan avulsi mata Gas mungkin masuk melalui kulit ke dalam pembuluh darah dan dapat menyebabkan emboli fatal Tidak memadainya peraturan tekanan pasokan gas dapat mengakibatkan trauma pernafasan parah Rilis cepat gas dari silinder dapat menyebabkan katup atau peralatan yang terhubung menjadi sangat dingin, menyebabkan coldburn parah pada setiap daerah kulit yang terpapar Rilis cepat gas pengoksidasi yang memasuki peralatan dapat menyebabkan gelombang tekanan kuat yang terbentuk di dalam regulator dan tabung, menyebabkan pembakaran atau mungkin ledakan kontaminan dalam peralatan Peralatan yang terhubung tidak aman, untuk outlet silinder atau dinding, dapat dikeluarkan dengan konsekuensi serius Silinder mengalami kerusakan mekanik misalnya terjatuh atau hancur atau kebakaran dapat menyebabkan silinder pecah. Mengakibatkan pelepasan ledakan isi mungkin sangat merusak dan dapat menyebabkan cedera yang fatal Kerusakan leher silinder dapat menyebabkan silinder untuk berperilaku seperti torpedo atau roket. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ekstrim untuk properti dan cedera yang fatal Jika silinder jatuh, jangan pernah mencoba untuk menghentikannya bergerak. Karena Anda mungkin kehilangan anggota badan!Ledakan silinder dapat melakukan perjalanan lebih dari 300 meter, sedangkan silinder 'torpedo' atau 'meroket' dapat melakukan perjalanan lebih SuhuOksigen dan nitrogen yang dipasok ke rumah sakit baik dalam bentuk gas dan cair. Bentuk cair gas cair cryogenic disimpan kurang dari -180C. Suhu bisa turun lebih jauh, karena perluasan dari cairan ke gas. Gas cair dan uap mereka dapat menyebabkan coldburn ke bagian tubuh yang terbuka. Luka bakar ini sebenarnya disebabkan oleh panas tubuh sendiri seperti yang cepat ditarik melalui area kulit dan jaringan yang terkena dengan cairan atau yang terlalu lama juga dapat menyebabkan radang dingin, mungkin menyebabkan hilangnya ekstremitas tubuh seperti jari tangan, jari kaki dan hidung. Kabut dapat timbul di sekitar pembawa pengiriman cryogenic. Hal ini disebabkan oleh kondensasi uap air dari udara. Kabut ini menyebabkan jarak pandang yang rendah di daerah dan konsentrasi tinggi gas yang disampaikan. Pelatihan khusus harus diselesaikan oleh semua personil yang dibutuhkan untuk menangani gas cryogenic. Jika Anda bekerja dengan ini, pastikan Anda menyelesaikan kursus pelatihan yang relevan. Ketika bekerja dengan cairan cryogenic, seperti mengisi termos nitrogen dari Dewars, personil harus memakai peralatan berikut Personal Protective PPE yang dirancang khusus untuk perlindungan dari gas cryogenic Full-face visor Sarung tangan pelindung Sepatu keselamatan ApronSelain itu, semua pekerja harus berpakaian yang sesuai untuk prosedur yang akan dilaksanakan Baju lengan panjang Celana panjang Celana tidak boleh terselip di kaus kaki atau sepatu Jika memakai rok, maka celemek apron panjang harus dipakaiBahaya/Risiko Sesak NapasSesak napas dapat terjadi di mana lingkungan setempat kekurangan oksigen konsentrasi oksigen di bawah 20%. Nitrogen, nitrous oxide, karbon dioksida dan helium dapat menyebabkan hal ini. Gas-gas lain dapat menyebabkan sesak napas, tetapi tidak biasa di sekitar rumah sakit. Penilaian risiko harus dilakukan dan direkam untuk semua situasi di mana gas-gas ini digunakan, dan Standar Prosedur Operasi harus diletakkan di tempat untuk meminimalkan berikut menunjukkan efek dari konsentrasi rendah oksigen di lingkungan di Atmosfer %Efek 21% to 18%Gejala tidak mudah terdeteksi. 18% to 11%Pengurangan kinerja fisik dan intelektual. Penderita tidak menyadari hal ini. 11% to 8%Pada 11%, pingsan dapat terjadi dalam beberapa menit tanpa peringatan terlebih dapat terjadi di bawah 11% 8% to 6%Pingsan akan terjadi setelah waktu yang sangat berhasil mungkin jika dilakukan segera. 6% to 0%Pingsan dan ketidaksadaran dalam terjadi segera. Resusitasi sukses tidak otak sangat mungkin bahkan jika resusitasi berhasil. Tabel berikut menunjukkan efek dari peningkatan konsentrasi karbon dioksida di lingkungan Dioxide di Atmosfir %Efek 2 % to 4%Mungkin merasa sedikit sesak napas. Meningkatnya tingkat pernapasan. 5%Setelah sekitar 30 menit terpapar sakit kepala, pusing dan berkeringat dapat terjadi. 5% to 9 %Mengganggu kegiatan. Sulit bernapas. 9% to 12%Fatal pada paparan sekitar 4 jam. Kasus yang Terjadi saat Penggunaan Gas Medis di Rumah SakitKasus 1Di pusat bedah rawat jalan yang baru dibuka di Austria, pasien yang dibius mengalami hipoksia selama induksi anestesi, dan meninggal setelah gagal dalam upaya cardiopulmonary resuscitation CPR. Berdasarkan kasus tersebut, penyebab dari pasien yang mengalami hipoksia selama induksi anestesi yaitu karena terdapat kesalahan dalam menghubungkan pipa oksigen dengan tangki nitrous oxide dalam tahap konstruksi. Pada kasus ini, Jaksa menuduh seorang teknisi yang melakukan kesalahan dalam menghubungkan pipa gas, dan menyalahkan ahli anestesi yang tidak dapat menemukan ataupun menangani kesalahan yang 2Di Jerman, seorang pria 19 tahun mengalami kecelakaan dengan sepeda motor, tapi jelas hanya luka ringan. Selama induksi anestesi, pasien mengalami serangan jantung dan meninggal meskipun upaya CPR. Investigasi oleh jaksa mengungkapkan bahwa pipa oksigen dihubungkan dengan tangki nitrous oxide di ruang bawah tanah rumah sakit. Berdasarkan kasus tersebut, jelas diketahui bahwa kesalahan terjadi akibat pengelolaan gas medik yang tidak mengkuti prosedur 3Di Swiss, pipa oksigen dari mesin bypass jantung dihubungkan dengan pasokan nitrous oxide; pasien meninggal di ruang operasi akibat hipoksia. 'Neue Zuercher Zeitung', surat kabar nasional Swiss, melaporkan pada 4 April 2004 bahwa pipa oksigen telah dipasang pada soket dinding nitrous oxide dari pasokan gas sentral. Ini menunjukkan bahwa jika sebelumnya misconnected nitrous oxide telah dilaporkan ke sistem laporan insiden kritis ini mungkin telah membantu untuk menghindari kesalahan fatal 4-6Di Jerman, empat wanita meninggal dalam beberapa minggu di satu rumah sakit saat menjalani induksi anestesi untuk operasi caesar. Dalam tiga kasus, jaksa membuktikan bahwa pipa oksigen dan nitrous oxide yang misconnected dalam mesin anestesi. Teknisi yang bertanggung jawab secara resmi dihukum. Analisa KasusBerdasarkan 6 kasus yang telah disebutkan, kasus yang dapat menyebabkan kematian pasien ini berkaitan dengan anestesi dan pemberian oksigen pada pasien. Dengan kata lain, kesalahan yang terjadi merupakan kesalahan dalam Instalasi Gas kasus pertama, pasien meninggal karena mengalami hipoksia selama induksi anestesi yang disebabkan oleh kesalahan dalam menghubungkan pipa oksigen dengan tangki nitrous oxide dalam tahap konstruksi. Dalam kasus ini yang seharusnya bertanggung jawab adalah seorang teknisi yang keliru dalam menghubungkan pipa dan ahli anestesi yang tidak dapat menemukan ataupun menangani kesalahan kasus kedua, pasien yang awalnya hanya mengalami luka ringan akibat kecelakaan sepeda motor meninggal pada saat induksi anestesi. Pasien mengalami serangan jantung dan meninggal meskipun upaya CPR. Kesalahan ini juga disebabkan karena pipa oksigen yang seharusnya dihubungkan dengan tangki oksigen, alih-alih malah dihubungkan dengan tangki nitrous oxide di ruang bawah tanah rumah sakit. Kesalahan teknis dalam menghubungkan pipa ini disebabkan karena kurangnya pembinaan dan pengawasan dalam Instalasi Gas kasus ketiga, keempat, kelima dan keenam, kesalahan yang timbul juga disebabkan karena salah menghubungkan gas oksigen dengan gas nitrous oxide yang menyebabkan pasien meninggal. Jelaslah sudah bahwa disini yang harus bertanggung jawab adalah semua pihak yang terkait dengan Instalasi Gas Medik, seperti dokter, ahli anestesi, teknisi dan bahkan mungkin saja distributor atau produsen gas. Karena bisa saja produsen salah dalam pengisian atau pelabelan tabung yang berisi gas. Pihak rumah sakit bisa saja langsung mempercayai kebenaran isi dari tabung gas tersebut tanpa pengecekkan yang harusnya dilakukan adalah dengan mengadakan pengawasan-pengawasan sampai dengan menegakkan peraturan perundang-undangan yang ada. Menurut hukum Uni Eropa, standar untuk mesin anestesi telah ditetapkan oleh Komisi Eropa Anaesthetic Workstations and their modulesParticular Requirements; EN7401998A12004 termasuk mekanisme keamanan yang berbeda untuk mencegah misconnection pasokan pipa gas atau ventilasi yang berlebihan nitrous oxide Swiss bukan anggota Uni Eropa, tetapi telah menerapkan standar Uni Eropa untuk produk medis dalam hukum nasional Medizinprodukte Verordnung; MepV SR Di antara standar pencegahan ini adalah interlock mekanik antara kontrol meteran aliran oksigen dan nitrous oxide, yang dapat membantu untuk menghindari hipoksemia jika semua koneksi dipasang dengan benar. Dalam penelitian ini, misconnection jelas terjadi ketika jaringan pipa yang dihubungkan kembali setelah layanan teknis atau perbaikan, atau dalam tahap konstruksi. Dengan demikian, tidak mungkin bahwa misconnection tersebut dapat dihindari dengan mekanisme standar keselamatan. Satu-satunya mekanisme teknis untuk mendeteksi misconnected pipa dan nitrous oxide yang keluar dari pipa oksigen yaitu dengan menggunaka oxygen analyser. Oleh karena itu, sesuai dengan standar Eropa EN 740 oxygen analyser harus dimasukkan dalam semua mesin anestesi dan menurut Standar American Society of Anesthesiologists ASA dan Association of Anaesthetists of Great Britain and Ireland AAGBI, misalnya, tidak ada anestesi yang harus dilakukan tanpa oxygen analyser. Sumber Menteri Kesehatan. 2002. Penggunaan Gas Medis pada Sarana Pelayanan Kesehatan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes RI Nomor 1439/Menkes/SK/XI/ H, et al. 2007. Fatal Error in Nitrous Oxide Delivery. Anaesthesia, 2007, 62, pages 12021206. ULSk.
  • h2yoho6qlj.pages.dev/222
  • h2yoho6qlj.pages.dev/170
  • h2yoho6qlj.pages.dev/964
  • h2yoho6qlj.pages.dev/757
  • h2yoho6qlj.pages.dev/528
  • h2yoho6qlj.pages.dev/924
  • h2yoho6qlj.pages.dev/239
  • h2yoho6qlj.pages.dev/108
  • gas medis di rumah sakit