Penyebab Anemia pada Remaja. Ada berbagai penyebab anemia pada remaja yang perlu diketahui, yaitu: 1. Rendahnya asupan zat besi. Jenis anemia yang paling sering dialami remaja adalah anemia defisiensi besi. Kondisi ini bisa terjadi saat remaja kekurangan zat besi dalam tubuh. Padahal, zat besi bermanfaat untuk memproduksi hemoglobin, yaitu
(estimasi prevalensi anemia pada populasi studi) maka jumlah sampel minimal untuk penelitian pada kasus 2 sebanyak 69 orang. c. Uji hipotesis beda 2 proporsi Kasus 3: suatu penelitian ingin mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri, kesalahan tipe I yang ditolerir adalah 5% dan power penelitian 80%.ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN REMAJA DI PUSKESMAS MULYOREJO β SURABAYA Oleh : Bintari Tri Anggraeni 011513243057 PROGRAM PROFESI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya kami dapat menyelesaikan laporan praktik klinik dengan judul βAsuhan kebidanan pada jenis kelamin perempuan yang ada di Indonesia, angka kejadian anemia pada laki-laki lebih tinggi yaitu 18,4% dan pada perempuan 23,9% serta dilihat dari karakteristik kelompok umur yaitu 5-14 tahun lebih tinggi jika dibandingkan dengan remaja umur 15- 21 tahun, pada umur 5-14 tahun 26,4% kejadian anemia dan umur 15-21 tahun 18,4% kejadian anemia. Di Indonesia prevalensi anemia sebesar 57,1 % diderita oleh remaja putri, 27,9% diderita oleh Wanita Usia Subur (WUS) dan 40,1% diderita oleh ibu hamil. Penyebab utama anemia gizi di Indonesia adalah rendahnya asupan zat besi (Fe). Pada remaja wanita 26,50%, wanita usia subur (WUS) 26,9%, ibu hamil 40,1%, dan anak Balita 47,0%. Kasus anemia yang masih tinggi ini erat banget loh kaitannya dengan kepatuhan kamu dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), dimana 8,3 juta dari 12,1 juta teman-teman remaja putri kita tidak mengonsumsi TTD yang membuat mereka berisiko anemia. Kamu sebetulnya dapat mencegah anemia dengan mengonsumsi TTD secara teratur sejak remaja. 30,4%.6Kasus anemia ibu hamil di Kabupaten Rembang tahun 2013 cukup tinggi khususnya anemia pada ibu hamil sebesar 70,18%.Sementara itu Prevalensi anemia pada remaja putri tahun 2005 sebesar 30% dan pada tahun 2006 menjadi 22,8%.7 Hal ini menunjukkan bahwa kejadian anemia pada masa remaja akan berlanjut Abstrak: Sebanyak 48.9% remaja putri di Indonesia mengalami anemia pada tahun 2018. Anemia ini dapat menyebabkan menurunnya kesehatan reproduksi, kecerdasan terhambat, menurunnya perkembangan 2013 yaitu sebes ar 37,01% dan pada tahun 2018 prevalensi anemia meningkat menjadi 48,09% (Yulia, 2022). Prevalensi anemia pada remaja usia 1524 tahun yaitu sebesar 18,4% - (Sari & Rahmatika, 2021) . Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar hemoglobin dan eritrosit di dalam tubuh berada dibawah normal. 5jDvK.