Portofolioreksa dana pasar uang terdiri dari 100% instrumen pasar dengan masa jatuh tempo di bawah satu tahun. Contohnya seperti deposito dan obligasi jangka pendek. Sedangkan reksa dana pendapatan tetap terdiri dari 80% instrumen obligasi dengan jangka waktu 1-5 tahun.
Selayaknya menjalani hidup, saat berinvestasi kita juga pasti dihadapkan oleh berbagai pilihan, seperti memilih reksa dana pasar uang vs deposito. Bagi investor, kedua instrumen tersebut bisa menjadi pilihan yang sangat sulit. Sebab, reksa dana pasar uang dan deposito menyajikan masing-masing kelebihan yang sangat menguntungkan. Reksa dana pasar uang sebagai salah satu jenis reksa dana yang menawarkan kemudahan bagi investor dalam berinvestasi. Bagaimana tidak, dilansir dari Bursa Efek Indonesia, uang yang disetorkan oleh investor sudah dikelola dengan baik lewat tangan manajer investasi. Di sisi lain, deposito sebagai produk dari lembaga keuangan menawarkan keuntungan yang sangat menggiurkan bagi para investor, utamanya dari segi suku bunga yang tinggi. Lantas, mana yang lebih unggul antara reksa dana pasar uang vs deposito? Tanpa berlama-lama lagi, Glints akan memaparkan penjelasannya di bawah ini! Perbedaan Reksa Dana Pasar Uang dan Deposito © Secara garis besar, perbedaan yang menonjol antara kedua instrumen investasi tersebut terletak dari jenisnya. Reksa dana pasar uang merupakan produk dari reksa dana, sedangkan deposito produk dari lembaga keuangan atau perbankan. Selain itu, ada beberapa perbedaan yang bisa kamu jadikan sebagai pertimbangkan dari kedua instrumen investasi tersebut 1. Modal awal Jika dilihat dari sisi modal awal, tampaknya reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihan para investor pemula. Pasalnya, kamu bisa mulai berinvestasi reksa dana pasar uang dengan hanya bermodalkan saja. Angka tersebut tentu tidak terlalu besar bagi investor pemula. Coba bandingkan dengan modal awal deposito. Menurut OJK, kamu harus merogoh uang bahkan lebih lebih dari sebagai modal awalnya. 2. Waktu pencairan Jika kamu berencana untuk investasi jangka panjang, tampaknya deposito bisa menjadi alternatif yang tepat. Pasalnya, apabila ingin mencairkan dana, kamu harus menunggu tenor atau waktu jatuh tempo terlebih dahulu. Biasanya, tenor yang ditawarkan deposito berkisar satu, tiga, enam, 12, sampai 24 bulan. Dalam artian lain, kamu harus mengikuti tenor yang berlaku. Jika melanggarnya, otomatis kamu akan dikenakan denda. Berbeda dengan reksa dana pasar uang, instrumen investasi ini tidak memberlakukan tenor. Dengan begitu, investor bebas mencairkan dana investasi kapan pun kamu mau. 3. Pajak Satu hal yang harus kamu pertimbangkan saat memilih antara reksa dana pasar uang vs deposito adalah dari segi pajak. Dikarenakan deposito adalah produk lembaga keuangan, ada pajak bunga yang harus dibayarkan sebesar 20%. Hal tersebut tidak berlaku pada reksa dana pasar uang. 4. Risiko Dari segi risiko, kedua instrumen investasi ini memiliki risiko yang berbeda. Jika deposito memiliki risiko penurunan bunga, reksa dana pasar uang justru mempunyai risiko terhadap penurunan nilai investasi. Reksa Dana Pasar Uang vs Deposito © Nah, dari perbedaan yang sudah dipaparkan di atas, apakah kamu sudah dapat menentukan mana yang lebih baik antara reksa dana pasar uang vs deposito? Pada dasarnya, semua kembali kepada individu masing-masing, kira-kira apa tujuannya berinvestasi. Jangan sampai, investasi hanya dijadikan sebagai ajang gengsi saja karena sudah banyak yang melakukannya. Jika tujuanmu investasi jangka panjang, deposito adalah pilihan yang tepat. Sebab, kamu tidak bisa mencairkan dananya secara sembarangan. Beda cerita jika kamu ingin investasi yang fleksibel. Reksa dana pasar uang bisa kamu pilih untuk investasi. Di sisi lain, perhatikan juga modal awalnya. Apabila modalnya tidak cukup untuk deposito, mungkin lebih baik mulai investasi reksa dana pasar uang terlebih dahulu. Terlepas dari semua itu, keduanya merupakan instrumen investasi yang dijamin aman. Deposito sebagai produk lembaga keuangan pasti sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan LPS. Lalu, meski reksa dana pasar uang dikelola oleh manajer investasi, tetapi instumen ini diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK. Terlepas dari itu, pastikan pilih reksa dana terpercaya yang sudah mendapatkan izin dari OJK, ya. Itu dia penjelasan singkat mengenai reksa dana pasar uang vs deposito. Pada hakikatnya, kedua instrumen tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebagai investor, kamu harus cerdas dalam mencari peluang agar tidak salah berinvestasi. Jika ingin mendalami dunia keuangan, kamu bisa ikut Glints ExpertClass. Di pilihan kelas kategori Finance, ada banyak pakar yang siap membagikan ilmu agar kamu pandai mengelola uang. Tak cuma jadi pendengar, di sana kamu juga bisa tanya jawab untuk eksplorasi lebih jauh, lho! Pilih kelasnya sekarang, yuk! Reksa Dana "Berinvestasi" Melalui Deposito
Depositoatau Reksadana, Mana yang Lebih Fleksibel? Keduanya memiliki ketentuan batas waktu. Pada reksadana, biasanya kamu akan dikenakan charges senilai 1% dari NAB. Hal ini berlaku apabila kamu mencairkan lebih cepat dari waktu minimun yang ditentukan. Namun, penarikan setelah waktu yang ditentukan itu gratis.
Yah, Terjadi kesalahan pada sistem, silahkan coba beberapa saat lagi
Hasilkeuntungan dibayarkan secara terpisah dari pokok dana awal. Cara kerja reksa dana pasar uang berbeda karena menggunakan harga atau Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/Up). Ketika investor membeli reksa dana, misalkan pada harga Rp 1.000, apabila setelah 1 tahun terjadi peningkatan 5 persen, maka harganya akan menjadi Rp 1.050
Karenamengacu pada pasar uang, deposito dan obligasi, reksa dana jenis ini hanya menghasilkan return rata-rata 6-7% per tahunnya. Instrumen investasi jenis lain misalnya obligasi. Investasi jenis ini juga menghasilkan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan deposito. Rata-rata tingkat bunganya berbeda-beda di kisaran 7-9%.
Sedangkan deposito bisa memberikan imbal hasil sekitar 5,5% per tahun (namun ini bergantung pada suku bunga saat kita membuka deposito pertama kali). Sedangkan, pada reksa dana pasar uang, keuntungannya bisa mencapai lebih dari 6,5% per tahun. Namun, dengan catatan adanya risiko investasi yang harus dipahami investor.
Reksadana pasar uang merupakan produk dari reksa dana, sedangkan deposito produk dari lembaga keuangan atau perbankan. Selain itu, ada beberapa perbedaan yang bisa kamu jadikan sebagai pertimbangkan dari kedua instrumen investasi tersebut: 1. Modal awal
ReksaDana vs Deposito: Awal Setoran Setoran awal di antara keduanya memang berbeda. Untuk deposito, biasanya banyak bank yang meminta setoran awal dengan jumlah sekian juta. Ada yang minimal Rp1.000.000, Rp5.000.000, dan seterusnya. Kamu bisa mulai dari jumlah tersebut untuk bisa berinvestasi di deposito.
Keunggulanreksadana pasar uang dibanding deposito: 1. Memberi Keuntungan Tinggi Sebelum investasi, pasti pertanyaan pertama yang diajukan investor adalah tingkat pengembalian atau return. Reksadana pasar uang mampu menawarkan rata-rata keuntungan hingga 20% per tahun.
4uYSaO. h2yoho6qlj.pages.dev/328h2yoho6qlj.pages.dev/613h2yoho6qlj.pages.dev/775h2yoho6qlj.pages.dev/607h2yoho6qlj.pages.dev/616h2yoho6qlj.pages.dev/807h2yoho6qlj.pages.dev/851h2yoho6qlj.pages.dev/863
beda reksa dana dan deposito